SWARAPUBLIK – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar telah melakukan perbaikan jalan provinsi hingga Agustus 2024 sepanjang 156,850 Km berupa overlay AC_WC dan beton.
“Sisanya yang sedang dalam pengerjaan adalah perbaikan jalan sepanjang 60,617 Km, ditargetkan selesai November 2024,” ujar Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono di Bandung, Rabu 28/8/2024.
Sedangkan untuk pemeliharaan rutin jalan berlubang dari total 13.367 lubang pada Januari-Agustus sudah ditangani sebanyak 13.306. “Sisanya 61 lubang sedang kita tangani,” jelas Bambang.
Di sisi lain, Bambang mengungkapkan telah terjadi bencana alam yang terjadi selama Januari-Juli 2024 di sejumlah titik jalan provinsi.
Menurut Bambang, penanganan bencana alam Januari-Juli mayoritas wilayah Jawa Barat bagian Selatan didominasi oleh dataran tinggi dengan tingkat kerawanan longsor yang tinggi.
Penanganan Bencana longsor amblas terjadi 43 kali, banjir 3 kali, pohon tumbang 7 kali.
Adapun bencana longsor yang terjadi di sejumlah badan jalan provinsi, yaitu ruas jalan:
– Cibadak-Cikidang-Pelabuhan Ratu Km. Bdg. 115+985
– Sukanagara-Sindangbarang Km. Bdg. 158+600
– Jampang Tengah-bvv dan Km. Bdg.142+900,
– Bts. Garut/Tasikmalaya- Singaparna Km. 82+600 s/d Km. 82+900,
– Bts. Garut/Tasikmalaya -Singaparna Km. 84+050
– Sukanagara-Sindangbarang Km. Bdg. 165+700, Km. Bdg. 167,700
– Sukanagara-Sindangbarang Km. Bdg. 158+600
“Alhamdulillah kita gerak cepat penanganannya oleh Tim Unit Reaksi Cepat Dinas BMPR Jabar,, sehingga jalan provinsi yang terdampak bisa cepat dilalui kendaraan,” ujar Bambang.
Anggota Tim URC yang selalu disiapsiagakan terdiri dari 2.338 pekerja lapangan dan 219 mandor, serta dipersiapkan juga sejumlah kendaraan dan alat berat.
Tim ini juga bahu membahu melakukan melakukan antisipasi kerusakan ruas–ruas jalan provinsi pada daerah perkotaan, lalu lintas padat, rawan kecelakaan, rawan bencana serta masukan masyarakat yang bersifat mendesak.
“Mereka melakukan Tim ini diturun untuk gerak cepat seperti penanganan bencana alam, penutupan lubang, bahkan hingga pemasangan rambu,” tutur Bambang.
Sedangkan untuk kondisi kemantapan jalan provinsi Jabar dari sepanjang 2.362,183 Km, kondisi jalan yang mantap mencapai 2.028,407 Km, sisanya yang belum mantap 333,776 Km.
Kemantapan jalan provinsi ini mengalami peningkatan dari awal Desember 2023 mencapai 85,21% meningkat pada Juni 2024 capai 85,87% dan target Desember 2024 capai 86,72%.
Adapun kemantapan jalan berdasarkan Metode Survey dengan Metode Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS) Semester 1 (Juni) 2024 per UPTD Dinas BMPR Jabar adlah
– UPTD 1 meliputi wilayah Kota/Kab Bogor, Kota/Kab. Bekasi, Cianjur, Depok 82,97%,
– UPTD 2 meliputi wilayah Kota dan Kab. Sukabumi 78,41 %
– UPTD 3 meliputi wilayah Kab/Kota Bandung, Bandung Barat, Cimahi. Karawang. Purwakarta, Subang 89,85%
– UPTD 4 meliputi wilayah Kab. Garut dan Kab. Sumedang 85,23 %
– UPTD 5 meliputi wilayah Kab/Kota Tasikmalaya, Kuningan. Ciamis. Pangandaran, Banjar 86,53 %
– UPTD 6 meliputi wilayah Kota/Kab. Cirebon, Majalengka, Indramayu 90,12 %
Menurut Bambang, masih adanya jalan provinsi yang belum mantap disebabkan antara lain overload kendaraan yang kapasitasnya lebih dari kekuatan jalan sesuai dengan aturan yang ada maksimal 8 ton.
Padahal kenyataannya kendaraan yang lewat itu banyak yang mencapai berat beban lebih dari 8 ton bahkan ada yang 20 ton. Dipastikan hal ini akan mempercepat kerusakan jalan meski sudah diperbaiki
Tak hanya itu, kondisi yang ada, umur teknis sejumlah ruas jalan provinsi sudah habis alias kadaluarsa. Tahun 2023 ruas jalan yang kadaluarsa mencapai 63 persen menurun menjadi 54 persen pada 2024.
“Kendala lainnya kalo semua jalan yang belum mantap tersebut direkonstruksi memakan biaya sangat besar dan anggaran yang ada tidak memadai,” ujar Bambang.