Bandung.(SPOL),– Bertempat di Hotel Shakti, Sebanyak 100 peserta mengikuti Workshop Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Lanjut (PKM-TL) Bagian Kemahasiswaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2021.
Adapun PKM-TL kali ini bertajuk Internalisasi Nilai-nilai Kepemimpinan dalam Membangun Bangsa dan Negara yang Berkarakter Islami.
Dalam pembukaanya Wakil Rektor III UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih M.Ag menegaskan bahwa sebagai mahasiswa harus menguasai tiga aspek.
Ketiga aspek tersebut adalah literasi digital, bahasa, leadership (kepemimpinan) sebab mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan.
“sebagai calon pemimpin bangsa harus mengedepankan dan membawa misi moral, karena era 4.0 ini membutuhkan kepemimpinan adaptif, informatif, solutif, bukan melahirkan masalah, tapi dapat memberikan keteladanan, contoh bagi kepemimpinan yang menjunjung tinggi akhlak mulia,” ujar Prof. Fathonih. Senin (20/12/2021)
Menurutnya, adaptasi dan pemahaman informasi, menjadi kunci dalam memberikan solusi di tengah-tengah masyarakat.
“Karena anda mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, maka dalam memberikan solusi itu harus berdasar pada akhlak karimah sesuai visi dan misi kampus,” jelasnya.
“Rasulullah mencontohkan pemimpin harus sidiq, amanah, tabligh dan fathonah ” imbuhnya.
Kehadiran workshop ini, tuturnya sangat tepat dengan mengangkat tema internalisasi nilai-nilai kepemimpinan dalam membangun bangsa dan negara yang berkarakter Islami.
Untuk itu, imbuhnya, kehadiran pemimpin UKM, HMJ, SEMA, DEMA yang mengikuti workshop ini dapat menjadi pelopor prinsip-prinsip kepemimpinan Rasulullah dengan mengutamakan akhlak.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana, Drs. H. Khoirudin, MM, berharap melalui Workshop PKM-TL dengan harapan dapat melahirkan kepemimpinan berkarakter.
“Branding persoalan itu perlu ditumbuhkan agar menumbuhkan jiwa-jiwa kepemimpinan. Syaratnya kepercayaan, dalam agama kita mengenal husnudzon, berprasangka baik, bukan negatif thinking, percaya pada diri kita, orang lain dalam menjalankan roda kepemimpinan,” ujarnya.
“Ikuti acara ini dari awal sampai akhir. Untuk itu diperlukan gaya kepemimpinan agar menjadi sesuatu yang terbaik dengan ikut andil dalam menyiapkan kepemimpinan berkarakter Islami,” pungkasnya.(***)