Bandung, SPOL – Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Harris Bobihoe meminta para kepala satuan pendidikan dan guru di Jawa Barat meningkatkan pemahaman dalam mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka. Menurutnya, Secara esensi, kurikulum dipandang mesti mengikuti anak guna membantu proses pendidikannya karena kurikulum merupakan alat yang digunakan dalam membantu anak mencapai tujuan pendidikannya.
“Tumbuh kembang anak terletak di luar kehendak dan kecakapan tenaga pendidik. Selama ini tenaga pendidik mungkin lebih mendominasi proses belajar mereka dan melalui kurikulum merdeka ini semoga mereka bisa sesuaikan,” katanya
Selain itu, ia juga menyebut bahwa kurikulum merdeka menyediakan layanan ke setiap peserta didik agar sejak dini mengenali potensi uniknya.
Sebab, jika para pendidik keliru dalam memberi layanan, maka berakibat anak-anak tak akan menemukan keunggulan dalam dirinya.
“Sebelum tenaga pendidik menyusun rencana pembelajaran, mereka harus lebih dulu kenali anak didiknya. Mengenali anak-anak bisa dengan berbagai cara melakukan asesmen awal dan yang penting di bulan awal guru punya peta mengenai kemampuan awal anak sebelum memulai pembelajaran,” ujar politikus Gerindra itu.
Platform merdeka mengajar, lanjut Abdul Harris, merupakan pendukung dalam penerapan kurikulum merdeka belajar.
Adapun penerapannya didukung dengan platform merdeka mengajar yang bakal membantu guru dalam mendapat referensi.
“Platform edukasi menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan pelajar pancasila dan mendukung guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya lebih baik,” katanya.***