Cirebon,SPOL – Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat lakukan kunjungan kerja ke Balai Benih Padi dan Palawija Kabupaten Cirebon. Kunjungan kerja tersebut dilakukan dalam rangka Evaluasi Program dan Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2023.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati mengungkapkan, bahwa saat ini kondisi Balai Benih Padi dan Palawija Kabupaten Cirebon dinilai kurang optimal. Hal tersebut dikarenakan terdapat 14 hektar lahan yang ada tidak semua lahan produktif yang dikarenakan keterbatasan anggaran dan tenaga kerja.
“Menurut kami kondisi ini sangat disayangkan karena Satuan Balai Benih Padi dan Palawija tadinya difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk benih padi dan palawija dan harus kita tahu bahwa Jawa Barat adalah konsumen terbesar untuk benih padi dan palawija”ucap Lina, Rabu (21/12/2022).
Lina menambahkan, sampai saat ini Jawa Barat masih tergantung pada import untuk benih padi dan palawija. Dari keterangan yang didapatkan pihaknya, bahwa produktivitas di satuan benih dan palawija ini dari 1 hektar lahan dapat menghasilkan 1,3 ton benih.
“Hal ini mungkin karena keterbatasan sarana dan prasana disini kurang memadai, jadi hasil bibit yang dihasilkan kurang diminati oleh masyarakat dan itu harus kita evaluasi untuk kedepanya supaya menjadi lebih baik”ucap Lina.
“Kami berharap satuan benih padi dan palawija di kabupaten cirebon bisa di fasilitasi lebih baik agar menghasilkan bibit yang unggul sehingga minat masyarakat menjadi tinggi”tandasnya.
Sebagai informasi Satuan Benih dan Palawija Kabupaten Cirebon, mengembangkan dan membudidayakan sumber bibit kacang hijau dan kedelai.