SWARAPUBLIK – Workshop Produksi Iklan dilaksanakan di Studio TVRI Jawa Barat Jalan Cibaduyut nomor 269 Bandung, berlangsung Rabu (8/1/ 2025).
Peserta yang mengikuti workshop itu sebanyak 150 orang yang terdiri dari karyawan TVRI Jawa Barat, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual dari berbagai perguruan tinggi, para komunitas film dan konten kreator juga dihadiri Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsa.
Sedangkan para narasumber yang dihadirkan sebagai pemberi pemateri pada pelaksanaan workshop terdiri dari berbagai kalangan profesional di bidang periklanan,diantaranya Iman Brotoseno Direktur Utama LPP TVRI,
materi yang disampaikan seputar strategi komunikasi. Iman Brotoseno memaparkan yang pada intinya seorang konten creator dalam membuat iklan harus memetakan target audiens dan memastikan konten yang dibuat tepat sasaran. Agar konten yang dibuat lebih tepat sasaran maka bentuk komunikasi yang dibutuhkan sangat menentukan. Apakah bentuknya hardsell, soft sell atau story telling.
Sedangkan Budiman Hakim Story teller / creative advisor materi yang disampaikannya terkait penulisan naskah iklan.
“Naskah dalam produksi iklan sangat memegang peranan penting agar konten yang dikemas dapat diterima oleh konsumen atau target audiens strateginya bisa digunakan narasi atau hanya sekedar title”, katanya
Lalu Djito Kasilo Konsultan Komunikasi Pemasaran, memaparkan materi yang disampaikannya adalah cara merawat brand para konten kreator sejak awal harus bisa merawat sekaligus memiliki unique selling poin.
“Branding bisa nama akun, nama produk, nama komunitas yang harus siap dalam pertempuran mengingat banyak brand mirip dan serupa”, paparnya.
Dikatakannya, apa yang membuat beda brand kita dengan kompetitor. Jika dikaitkan dengan program televisi. Apa yang membuat diferensiasi program kita dengan program televisi lain.
Sedangkan Eugene Panji Sutradara,materi yang disampaikan terkait Teknik Penyutradaraan Pengalaman dari seorang konten kreator & Pembuat Film Iklan hingga bisa memberi inspirasi kepada konten konten kreator
Adapun, tujuan pelaksanaan Workshop Produksi Iklan sehari itu adalah upaya meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang produksi iklan. Mengembangkan keterampilan membuat iklan efektif.Meningkatkan kualitas produksi iklan. Membangun kesadaran akan tren dan teknologi terbaru. Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif.
Selain tujuan tersebut diatas kata Eugene, khusus untuk karyawan TVRI kegiatan Workshop Produksi Iklan ini juga untuk memenuhi kewajiban setiap ASN untuk mengikuti pengembangan kompetensi paling sedikit 20 JP dalam satu tahun sesuai UU 20 tahun 2023 dan PP no 11 tahun 2017 yang telah diubah menjadi PP 17 tahun 2020.
Sedangkan manfaat dari kegiatan Workshop Produksi Iklan yaitu untuk meningkatkan kualitas iklan.
Meningkatkan efektivitas kampanye iklan. Membangun kepercayaan diri tim produksi. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan tren terbaru. Membangun jaringan profesional. Meningkatkan penjualan dan merek.
Kegiatan ini juga tidak terlepas dari upaya TVRI Jawa Barat dalam mengimplementasikan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, terutama pada poin 3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
TVRI Jawa Barat mengambil peran pada “Mengembangkan Industri Kreatif” melalui workshop produksi iklan.
Lalu harapannya adalah para peserta setelah mengikuti kegiatan workshop ini bisa memproduksi dan mempromosikan produk sehingga nantinya bisa menjadi lapangan kerja baru.
Sebagai informasi tambahan bahwa dalam memberikan ruang kepada anak muda atau para sineas Jawa Barat untuk mengembangkan potensi diri dalam dunia industri kreatif terutama dunia film, TVRI Jawa Barat sudah 4 tahun berturut turut menyelenggarakan Festival Film Pendek (FFP) TVRI Jawa Barat. Peserta yang mengikuti kegiatan ini dari tahun ke tahun selalu meningkat.
Pelaksanaan FFP tersebut tahun terakhir pada Desember 2024 yang lalu, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan FFP sebanyak 306 orang atau judul.***