SWARAPUBLIK — Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) kembali menyalurkan dana beasiswa bagi mahasiswa UPI yang dianggap berprestasi secara akademik maupun nonakademik tamun memiliki keterbatasan ekonomi. Penyerahan berlangsung sederhana di Sekretariat IKA UPI, Kampus Bumi Siliwangi, Jalan Setiabudhi 227, Kota Bandung, pada Jumat 28 Juli 2023.
Terdapat 19 mahasiswa dari 16 program studi yang tersebar di lima fakultas dan lima kampus UPI di daerah (Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Serang) yang dinyatakan berhak mendapatkan beasiswa untuk semester ganjil tahun akademik 2023-2024. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi yang terdiri atas seleksi administrasi dan wawancara daring. Dari 56 pendaftar, 22 di antaranya dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi. Tiga pendaftar kemudian dinyatakan gugur pada tahapan seleksi wawancara.
“Kami melakukan seleksi secara ketat dengan tujuan mendapatkan kandidat beswan yang benar-benar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Karena itu, kami tidak memberikan toleransi pada setiap kesalahan yang dilakukan pendaftar,” kata Sri Marliani, koordinator kegiatan penyerahan dan pembekalan Beasiswa IKA UPI saat menyampaikan laporan.
Sri menjelaskan, para beswan atau penerima beasiswa merupakan mahasiswa UPI dari kelompok uang kuliah tunggal (UKT) I, II, dan III dengan besaran Rp 500 ribu, Rp 1 juta, dan Rp 3,08 juta – Rp 4,1 juta. Khusus kelompok UKT III, pihaknya hanya membayarkan setengah dari biaya yang dibutuhkan. Total dana yang disalurkan sebesar Rp 21.555.000,00 untuk seluruh kelompok UKT.
Selain penyerahan beasiswa, pada hari yang sama dilaksanakan pembekalan untuk para penerima beasiswa IKA UPI. Pembekalan secara khusus menghadirkan Ketua Harian Pusat Psikologi Terapan (P2T) UPI Farhan Zakariyya yang mengangkat tema “Cara Menumbuhkan Pribadi Kuat dan Tangguh sebagai Kunci Sukses”, dengan fokus pada bagaimana menumbuhkan kekuatan persistence dan melatih endurance dalam menjalani studi di UPI. Turut menghadiri penyerahan Beasiswa IKA UPI antara lain para wakil dekan yang membidangi kemahasiswaan dan pimpinan kampus UPI di daerah.
Wakil Ketua Umum IKA UPI Taufik Faturohman yang menyerahkan dana beasiswa mewakili Ketua Umum IKA UPI Enggartiasto Lukita menjelaskan, beasiswa yang disalurkan merupakan bentuk kepedulian alumni terhadap almamater. Dana tersebut berasal dari penggalangan yang dilakukan secara insidental maupun berkala setiap bulan dan setiap semester.
“Jumlah yang disalurkan disesuaikan dengan kebutuhan setiap semesternya. Semester ini kebetulan jumlah penerima maupun nominal yang diberikan lebih kecil dari semester lalu. Ini terjadi karena memang hasil seleksi Lembaga Beasiswa IKA UPI menunjukkan itulah jumlah mahasiswa yang layak untuk dibantu,” terang Taufik.
Sebagai lembaga intermediasi antara donatur dan mahasiswa, IKA UPI sangat berhati-hati dalam memilih calon penerima. Alasannya, dana yang disalurkan merupakan titipan dari para alumni maupun nonalumni yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan studi mahasiswa UPI. Karena itu, titipan harus benar-benar tepat sasaran.
“Atas nama seluruh pengurus IKA UPI, kami menghaturkan terima kasih atas kepedulian para donatur yang telah membantu berpartisipasi dalam program Beasiswa IKA UPI. Kami memiliki cita-cita besar, IKA UPI mampu memberikan kontribusi dalam setiap upaya memajukan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Cita-cita besar itu bermula dengan langkah-langkah kecil seperti hari ini,” ungkap Taufik.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal IKA UPI Najip Hendra SP menjelaskan, Beasiswa UPI merupakan upanya terpadu dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Lebih dari sekadar pemberian bantuan biaya pendidikan, IKA UPI mendesain pola pembinaan dan pengembangan kapasitas para beswan. Dengan begitu, perkembangan akademik maupun nonaakademik akan turut menjadi perhatian Lembaga Beasiswa IKA UPI sebagai lembaga otonom dalam dalam melakukan tata kelola Beasiswa IKA UPI.
“Orang-orang hebat tidak semata-mata hadir karena memiliki kemampuan akademik yang unggul. Sejarah membuktikan, tokoh-tokoh besar kita lahir berkat tempaan dan pengalaman konkret di masyarakat. Kepemimpinan tak cukup dipelajari secara tekstual, melainkan dipraktikkan dalam gerak dan langkah aktivisme,” papar Najip.
“Karena itu, kami turut membekali mereka dengan soft skill dan upaya pelibatan mahasiswa sebagai relawan kegiatan IKA UPI. Kami juga menyiapkan pelatihan-pelatihan vokasi yang dipersiapkan untuk mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi keahlian sebagai bekal pendukung di samping ijazah,” tambah Najip.
Sementara itu, Direktur Kampus UPI Tasikmalaya Nandang Rusmana yang berbicara mewakili pimpinan fakultas dan kampus UPI di daerah mengaku sangat berterima kasih atas perhatian dan kedulian IKA UPI yang diaktualisasikan melalui program beasiswa. Beasiswa IKA UPI menjadi suplemen baru yang mampu meningkatkan daya tahan mahasiswa maupun almamater.
“Setiap tahunnya jumlah mahasiswa yang mengajukan penangguhan pembayaran UKT cukup signifikan. Kami selalu berusaha agar jangan sampai ada mahasiswa yang putus studi gara-gara kesulitan biaya kuliah. Nah, Beasiswa IKA UPI menjadi salah satu sumber kekuatan kami untuk menjaga tekad mulia menyelamatkan generasi muda dari ancaman putus studi. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih untuk IKA UPI yang telah memprakarsai sekaligus menjadi simpul utama kepedulian alumni terhadap mahasiswa kami,” papar Nandang.***
Editor:
Denny Surya