SWARAPUBLIK-Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah mendapatkan nomor urut 3 pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal ini pun dianggap sebagai pertanda baik bagi keduanya.
Pengamat Politik dan Alumni Fakultas Hukum Unpad Syarif Bastaman mengatakan, jika merujuk pada pepatah atau peribahasa Sunda ada yang mengatakan nista, maja, utama. Dan nomor 3 adalah utama.
“Kalau menurut orang sunda nista, maja, utama. Nomor 3 utama! Qobul. Insya Allah.
Ini Pertanda baik. Kita pakai tanda “metal”, salam 3 jari!” ucap pria yang akrab disapa Kang Iip ini.
Dia menambahkan, pengguna angka nomor 3 juga bisa menjadi pertanda perlawanan rakyat atas perilaku penguasa yang kali ini sudah mengarah kesewenang-wenangan. Salah satunya dengan pencopotan baliho salah satu calon tertentu oleh aparatur negara.
“Saya kira ini pertanda perlawanan rakyat atas perilaku penguasa yang terlihat mengarah kepada kesewenang-wenangan. Percayalah rakyat memiliki pandangan lebih jernih soal bangsa ini karena mereka lebih tulus dan lebih jujur ketimbang oligarki,” ujarnya.
“Ini rakyat melawan oligarki. Ini bukan pertandingan sejajar, ini pertarungan vertikal, perjuangan rakyat yang tak ingin negerinya dirampok oleh segelintir elit.” katanya mennambahkan.
Hal ini pun disampaikan Capres Ganjar Pranowo saat mengikuti pengambilan nomor urut untuk Pilpres 2024. Di mana saat demokrasi Indonesia berkembang, justru di era kepemimpinan Jokowi praktek KKN sangat kental.
“Ganjar ingin demokrasi dibangun dengan semangat integritas dan kejujuran, sebab dalam kontestasi demokrasi yang semestinya hadir adalah masa depan Indonesia yang harus kita jaga,” ujarnya.
Selain itu, Kang Iip juga berharap rakyat Indonesia tak larut dalam permainan sandiwara ‘Drakor’ yang dipertontonkan elit politik.
“Rakyat harus dididik untuk tidak larut dalam permainan sandiwara yang dipertontonkan elit politik yang diutradarai oleh Jokowi,” tuturnya. ***
Editor:
Frisqi