SWARAPUBLIK – Pengembangan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah dinilai menjadi salah satu indikator penting dalam pengembagan ekonomi syariah. Karenanya, literasi dan Inklusi Keuangan syariah di jawa barat terus perlu dilaksanakan, untuk tercapainya Jawa Barat sebagai Poros Ekonomi Syariah Nasional. Demikian yang terungkap dalam Kegiatan Jabar Islamic Economic Festival Ke – 8 (JIEF) yang digelar oleh Masyarakat Ekonomi syariah Jawa Barat
JIEF Ke – 8 MES Jawa Barat kali ini diisi dengan kegiatan Dialog Ekonomi Syariah Bersama para bakal calon gubernur Jawa Barat bekerjasama dengan Prodi Manajemen Mikro Keuangan Mikro Terpadu Fakultas FEB Universitas Padjadjaran, di gedung Magister Manajemen Dipatiukur, Rabu, 21 Agustus 2024.
“Kegiatan akbar MES Jawa barat JIEF Ke 8 ini sebagai strategi untuk mewujudkan Jawa Barat sebagai poros Ekonomi Syariah,” ungkap Ketua Umum Pengurus Wilayah MES Jawa Barat Harry Maksum, kepada wartawan.
Dalam sambutanya, Harry Maksum menegaskan kembali bahwa dilatarbelakangi dengan Jawa Barat menjadi pionir beberapa hal dalam pembangunan ekonomi syariah nasional, seperti, Pergub no.1 tahun 2022 yang menjadi landasan wilayah – wilayah lain dalam mengembangkan ekonomi syariah, termasuk pionir terbentuknya ASBISINDO.
Sejumlah Bakal Calon yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut diantaranya Ilham Habibie dan Haru Suandharu serta dibersamai oleh panelis yaitu Dr. Asep Mulyana, SE., MCE (Universitas Padjadjaran), Prof Dr. Jajang W. Mahri, M.Si (Universitas Pendidikan Indonesia), Prof Dr. Atih Rohaeti, S.E ., M.SI. (Universitas Islam Bandung).
Dalam kesempatan itu, Harry Maksum menegaskan MES Jawa Barat tetap independen dalam sikap politik praktis. Menurutnya, kegiatan ini hanya bertujuan untuk menarik komitmen para Bacagub untuk sama – sama mewujudkan tujuan Kegiatan JIEF ini diadakan dan mengajak kepada seluruh stakeholder untuk membantu mensukseskan kegiatan tahunan MES Jabar ini.
“Kegiatan dialog ekonomi syariah ini bukan berarti MES Jabar Mendukung salah satu bacagub MES tidak mengikuti Politik Praktis, kegiatan ini hanya bertujuan untuk menarik komitmen para Bacagub untuk sama – sama mewujudkan tujuan Kegiatan JIEF ini diadakan dan mengajak kepada seluruh stakeholder untuk membantu mensukseskan kegiatan tahunan MES Jabar ini,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Pengawasan OJK Jawa Barat, Misran Pasaribu. Menurutnya, pengembangan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah salah satu indikator penting dalam pengembagan ekonomi syariah.
“OJK KR 2 Jawa Barat terus meningkatkan literasi dan Inklusi Keuangan syariah di Jawa Barat,” jelasnya.
Kegiatan JIEF ke-8 berlangsung sukses, diawali dengan pembukaan oleh perwaklian PJ Gubernur Jawa Barat, staf ahli biro perekonomian Pemprov Jawa Barat, Yusuf.
Dalam sambutannya , ia menyampaikan beberapa hal penting yaitu pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini sehingga mengajak terus seluruh stakeholder ekonomi syariah secara pentahelix untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Selain staf ahli biro perekonomian Pemprov Jawa Barat dan perwakilan OJK Jawa Barat, Bapak Misran Pasaribu, kegiatan ini juga dihadiri oleh para pengurus MES Wilayah dan Daerah, Stakeholder Ekonomi Syariah seperti KDEKS Jabart, KADIN Jabar, ISMI Jabar, ICMI Jabar, ASBISINDO Jabar, Akademisi, beserta Pelaku Bisnis Syariah dan
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan ke acara inti yang langsung di moderatori oleh salah satu ketua MES Jawa barat, Iman Harjono. Acara dialog berjalan lancar dengan respon positif dari peserta yang hadir. Hal tersebut terlihat dari banyak pertanyaan dan tanggapan dari narasumber dan peserta acara selesai dengan penyerahan plakat oleh ketua dan sekjen MES Jawa Barat kepada para narasumber dan panelis.
Rangkaian kegiatan JIEF ke-8 MES Jabar juga akan dilajutkan dengan acara puncak yakni Halal Fun Walk, Pameran UMKM Syariah, Lomba Kampanye Digital Ekonomi Syariah, Tausiyah Ekonomi Syariah oleh pakar ekonomi syariah Adiwarman Karim, hari ahad 8 September 2024 di depan Halaman Gedung Sate, Jl. Diponegoro Bandung***