SWARAPUBLIK – Pernahkah kamu mendengar istilah FOMO? Atau jangan-jangan kamu sedang mengalaminya secara tidak sadar?yuk kita cari tahu istilah ini dan dampaknya.
Dikutip dari brainacademy.id FOMO atau Fear of Missing Out merupakan suatu kecemasan jika kehilangan momen dan informasi yang menyebabkan seseorang merasa dikucilkan dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri.
Orang yang mengalami FOMO merasa ketinggalan jaman saat tidak memiliki atau mengunjungi sesuatu yang sedang tren saat ini sehingga sering membandingkan kehidupan pribadi dengan orang lain. Salah satu penyebabnya karena terlalu sering menonton kehidupan orang lain di media sosial.
Platform ini sering menjadi pemicu orang merasa incure bahkan iri karena tidak bisa menjadi seperti orang lain. Padahal para pengguna media sosial hanya membagikan momen bahagia mereka dan bukan berati tidak pernah sedih.
Oleh karena itu jika hanya mencari validasi lewat unggahan di media sosial, maka kamu tidak akan pernah merasa puas bahkan cermas berlebih.
Selain itu cyrcle pertemanan juga dapat menyebabkan hal ini. Oleh karena itu tinggalkanlah lingkungan dan pertemanan toxic yang tidak baik untuk kesehatan mental kita.
Adapun cara lain untuk mengatasi FOMO yaitu :
1.Fokus dengan hobi
Misalnya kamu senang berolahraga, berkebun, masak, dan kegiatan lain yang mengalihkan perhatian kamu dari kehidupan orang lain maka lakukanlah.
2. Lawan dengan JOMO (Joy of Missing Out)
Kamu merasa senang dengan kegiatanmu sekarang dan tidak pernah terganggu oleh kehidupan orang lain. Bahkan kamu sedikit bermain media sosial dan sibuk di dunia nyata sehingga dapat lebih mensyukuri kehidupan saat ini.
3. Menulis diary
Menurut Dr. James Pennebaker, journaling atau menulis diary dapat menurunkan tingkat depresi dan anxiety, serta meningkatkan kualitas hubungan sosial manusia. Sehingga dapat memiliki kenangan untuk sewaktu-waktu dibaca.
Itulah seputar FOMO yang harus dihindari sejak dini agar tidak menyebabkan dampak negatif yang lebih parah.
Editor:
Denny Surya