SWARAPUBLIK – Pondok Pesantren Nurul Falah di Desa Cikelat kembali menyelenggarakan program berbagi takjil dan santunan untuk memperingati bulan suci Ramadan. Dalam kegiatan yang digelar pada hari ini, santriwan dan santriwati ponpes tersebut berhasil memberikan takjil kepada 13 anak yatim serta santunan kepada 11 lansia di sekitaran Desa Cikelat, Cisolok, Sukabumi, Minggu (7/04/2024).
Program yang bertajuk “Berbagi Takjil Jilid II” ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat solidaritas sosial di kalangan santri dan mendorong semangat berbagi rezeki dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
Ahmad Tajudin, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menginspirasi orang lain agar terlibat dalam kegiatan kemanusiaan dan berbagi dengan sesama, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi sepanjang tahun.
“Kami berharap dengan adanya kepedulian dan kebersamaan yang terus-menerus, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, peduli, dan berdaya,” ujarnya saat diwawancarai pada Minggu (7/04/2024).
Menyusul wawancara dengan Rediansyah, Ketua Panitia kegiatan, terungkap bahwa kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat Desa Cikelat. Bukan hanya orang tua santri yang mendukung, tetapi juga warga sekitar yang ikut berpartisipasi dengan memberikan donasi berupa makanan dan sumbangan uang.
“Sangat mendukung terutama dari orang tua para santri yang berada di lingkungan pondok pesantren ini. Alhamdulillah, warga sekitar juga ikut berpartisipasi dengan memberikan donasi baik berupa makanan maupun nominal uang,” jelasnya.
Meskipun demikian, pelaksanaan kegiatan tidak lepas dari tantangan. Rediansyah menyebutkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi adalah masalah anggaran, namun berkat dukungan dari para donatur, kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar.
Proses pelaksanaan kegiatan berbagi takjil ini dimulai dengan penggalangan dana dari para donatur. Setelah dana terkumpul, panitia bekerja sama untuk mempersiapkan takjil dan santunan yang kemudian didistribusikan kepada anak yatim dan lansia di sekitar lingkungan pondok pesantren.
“Proses dimulai dengan penggalangan dana dari para donatur. Setelah terkumpul, kami bekerja sama mempersiapkan takjil dan santunan yang akan didistribusikan kepada anak yatim dan lansia di sekitar lingkungan pondok pesantren,” pungkasnya.
Peran aktif santriwan dan santriwati dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini juga sangat krusial. Mereka antusias dalam membantu menyiapkan dan mencari donasi, bahkan sampai melakukan penggalangan dana di luar lingkup pondok pesantren.
Dengan keberhasilan kegiatan ini, Rediansyah menegaskan bahwa evaluasi dilakukan melalui saling memberi keluhan dan masukan dari seluruh panitia, serta laporan yang disusun untuk pembelajaran di tahun-tahun berikutnya.
Total donasi yang berhasil terkumpul mencapai sekitar 3 juta rupiah. Meskipun demikian, masih tersisa sejumlah dana yang kemudian akan disumbangkan ke masjid terdekat.
Rediansyah juga menyoroti peran generasi muda, khususnya santriwan dan santriwati, dalam membangun kepedulian sosial di masyarakat. Mereka terus menunjukkan antusiasme dan keinginan untuk terus berbagi, meskipun dengan keterbatasan yang mereka miliki.
Dengan demikian, kegiatan berbagi takjil dan santunan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi, tetapi juga memperkuat hubungan harmonis antara Pondok Pesantren Nurul Falah dengan masyarakat Desa Cikelat, khususnya kampung Nagrak. Semoga semangat kebaikan ini terus membara dan menginspirasi lebih banyak orang untuk berbagi dengan sesama.