SWARAPUBLIK — Di tengah upaya menuntaskan sederet indikator dalam program yang diemban Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Indonesia memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia. Dimana puncaknya dilaksanakan pada Senin 23 Oktober 2023 di Lapang Rajawali Cimahi.
Dalam sambutannya, Kepala BKKBN, Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), mengatakan kegiatan peringatan ini adalah
sebuah momentum yang dibangun dunia dalam upaya meningkatkan komitmen stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat dalam percepatan pencapaian program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting secara menyeluruh.
“Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada,” Kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. Senin 23 Oktober 2023.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang luar biasa, karena setiap tahun yang hamil 4,8 juta. Hal Itu sama dengan 1 negara Singapura sehingga bangsa Indonesia seolah-olah melahirkan satu negara setiap tahunnya.
“Dan juga dari 4,8 juta yang lahir dan melahirkan itu kemudian yang nikah juga luar biasa. Setiap tahun yang nikah rata-rata 1,9 juta pernikahan setahun di Indonesia,” ujarnya.
Hasto merinci dari 1,9 juta yang nikah setahun di Indonesia, yang hamil di tahun bersamaan 80 persennya 1,6 juta yang hamil dari orang nikah baru. Sementara yang menjadi stunting dari 4,8 juta itu adalah 20 persennya.
“Sehingga 1,2 juta stunting baru setiap tahun lahir di antara anak-anak kita cucu kita. Oleh karena itu apabila kita tidak melakukan pencegahan maka stunting yang lama teratasi, stunting yang baru lahir kembali,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto mengapresiasi jajaran TNI AD atas tercapainya target 1,5 juta pelayanan KB hasil kolaborasi antara fasilitas pelayanan kesehatan TNI AD dan BKKBN provinsi di seluruh Indonesia. Tercatat, dalam kolaborasi Pekan Pelayanan KB mencapai 1,6 juta akseptor.
Ia mengatakan pelayanan KB bukti nyata bahwa masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga di Hari Kontrasepsi Sedunia ini bisa menjadi contoh best practice (praktik baik) kita bergotong royong berkolaborasi antara BKKBN, TNI, masyarakat, dan juga para kader,” ujar Hasto.
Ia mengatakan peran kontrasepsi untuk menurunkan stunting sebagai sentral karena semakin dekat jarak usia anak maka semakin berdampak stunting.
Mewakili KSAD, Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI Sukirman mengatakan kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan.
Di sisi lain, kata dia, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dipenuhi secara optimal.
“Saya berharap masyarakat di semua lini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada,” pungkasnya.***
Editor:
Denny Surya