SWARAPUBLIK – Pertengkaran dalam rumah tangga merupakan hal yang umum terjadi. Namun jika bertangkar dilakukan di depan anak akan membekas sampai anak dewasa dan memicu terjadinya penyakit mental. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua oleh karena itu jika terjadi pertengkaran segeralah menghindar dari pandangan anak. Carilah tempat yang sekiranya jauh dari pandangan dan jangkauan anak. Melansir dari Alodokterhttp://Alodokter berikut dampak buruk bertengkar di depan anak.
1. Memicu stres
Menurut penelitian, pertengkaran orang tua yang disaksikan oleh anak bisa menyebabkan peningkatan produksi hormon stres. Hal tersebut mengakibatkan prosesor belajarnya di sekolah bisa terganggu dan ia pun merasakan berbagai gejala fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut.
Hal ini bahkan juga bisa berdampak pada bayi. Ketika bayi tidur, mereka bisa merekam suara-suara keras dan teriakan di sekelilingnya. Selain mengganggu tidurnya, suara yang keras ini juga dapat mengganggu perkembangannya.
Melihat kedua orang tuanya sering bertengkar bisa membuat anak lebih mudah cemas, bahkan depresi. Ini berkaitan dengan pikiran negatif yang berkembang di dalam pikiran anak dan kekhawatirannya apabila pertengkaran ini akan berujung pada perceraian kedua orang tuanya.
3. Menjadi lebih nakal
Anak bisa merasa kurang diperhatikan kalau orang tua hanya sibuk dengan konflik rumah tangganya. Alhasil, anak akan mencari perhatian dengan caranya sendiri, misalnya dengan melakukan kenakalan di rumah atau mencari keributan dengan teman-temannya di sekolah. Kenakalan tersebut akan membuat anak menjadi sulit dalam bersosialisasi dan di khawatirka tidak mempunyai teman.
4. Merasa sulit bersosialisasi dengan orang lain
Anak-anak yang sering menyaksikan orang tuanya bertengkar cenderung kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain. Ia bisa saja merasa malu dan tidak percaya diri jika teman-temannya tahu bahwa kedua orang tuanya sering bertengkar. Alhasil, anak akan sulit berteman.
Editor:
Denny Surya