madaniacoid – Aneh tapi nyata, Fenomena penyapu koin di Jembatan Sewo Indramayu semakin jadi. Bahkan jumlahnya pun makin hari semakin banyak.
Jembatan Sewo sendiri terletak pada wilayah Kecamatan Sukra Indramayu serta berbatasan dengan Kabupaten Subang di Jalur Pantura.
Para pemudik yang hendak melalui masuk ke wilayah Kabupaten Indramayu melalui Kabupaten subang akan disambut fenomena tersebut.
Kemudian saat momentum lebaran , Warga luar daerah juga berbondong-bondong menjadi penyapu koin dalam rangka turut mengais rezeki di sana.
Penyapu Koin Sebabkan Kemacetan
Pada suasan H-2 Hari Raya, adanya fenomena tersebut sebabkan arus kendaraan tersendat hampir 3 kilometer di perbatasan Kabupaten Subang-Indramayu.
Para penyapu koin yang berjejer sepanjang lebih dari 1 Km sebabkan tersendatnya arus kendaraan pemudik dari arah Jakarta menuju Cirebon.
Berdasarkan kutipan dari TribunJabar, Terdapat Sekitar 500 orang lebih penyapu koin berjejer sepanjang dari 1 Km dari mulai Kantor Desa Karanganyar Kecamatan Pusakajaya hingga depan Pasar Sukra Indramayu pada Kamis 20 April 2023.
Ratusan orang tersebut nampak rela berebut koin sambil panas-panasan di tengah terik matahari yang cukup menyengat demi mendapatkan uang receh yang dilempar para pemudik.
Menggiurkan namun Membahayakan
Dilansir dari Kompas.com, Mereka memiliki berbagai macam latar belakang dan datang dari beragam kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Para pemudik yang hendak melintas Jembatan Sewo pun terpaksa harus menurunkan kecepatan dan melajukan kendaraan dengan pelan-pelan.
“Kalau lebaran memang suka penuh, banyak yang ikutan,” ujar salah seorang penyapu koin, Kasturi.
Ia mengaku, dengan menjadi penyapu koin, penghasilan yang didapat cukup menggiurkan. Hari ini, ia mengaku sudah mengantongi uang hasil menyapu koin sebesar Rp 150.000.
Sementara rekannya yang lain ada yang bisa mendapat penghasilan hingga Rp 200.000 hingga Rp 500.000 dalam sehari.
Akan tetapi, aksi menyapu uang yang dilakukan mereka terbilang ekstrem dan membahayakan baik bagi diri sendiri maupun pengendara yang melintas.
Editor:
Denny Surya