SWARAPUBLIK — Terinspirasi oleh Jhon Chamberlain, Seniman muda Indonesia, Galih Hermawan menjadikan busa (Foam) dan polyurethane sebagai material utama pada karyanya.
“Memadukan dua unsur yang bersebrangan, satu sisi mengikuti elastisitas busa hingga pada tingkatan tertentu, sedangkan polyurethane adalah kebalikannya” Kata Galih dalam pembukaan pameran seni bertajuk Foamility di de Braga BY Artotel Bandung, Kamis 6 Juli 2023.
Galih mengaku pemilihan busa sebagai material utama dalam pembuatan karyanya tak lepas pengalaman batin sejak kecil hingga saat ini. “Bersama Ayah membuat mainan DIY, dan ini menjadi modal dasar mengolah busa menjadi suatu bentuk tertentu yang dirasa tepat,” ujarnya.
Selain itu, imbuh galih, kegemeran menonton film animasi turut serta membawa pengaruh pada proses pemilihan warna pada polyurethane.
“Saya memilih warna-warna pop seperti warna dalam film animasi, dan warna ini pun menjadi kecenderungan pada karya dengan nuansa pop culture yang sedang menjadi arus besar saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, GM de Braga by Artotel Reza Farhan mengatakan pada kesempatan kali ini, kami ingin mempersembahkan sebuah karya yang unik dari Galih Hermawan.
“Karya-karya ini memanfaatkan limbah, nanum diubah menjadi karya yang menarik dengan warna yang cherrful,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk area pameran sendiri berada di lantai 1, 2 dan 3 dan berlangsung dari tanggal 6 hingga 31 Juli 2023. ***
Editor:
Denny Surya