SWARAPUBLIK – Sekolah Indonesia kota kinabalu (SIKK) adalah salah satu sekolah yang disediakan oleh pemerintah untuk anak TKI yang berada di Malaysia. Sekolah Indonesia ini dibangun pada tahun 2011, selain itu sekolah ini juga memiliki cabang di berbagai daerah yang berada di Sabah dan Serawak, yang di sebut Community Learning Center.
CLC ( Community Learning Center) memiliki cabang atau di sebut TKB (Tempat Kegiatan Belajar).
Hal ini terjadi di karenakan Pemerintah yang Ingin memberikan pendidikan bagi anak anak yang berada di luar negri.
Layanan Pendidikan Community Learning Center (CLC)
menyebar di wilayah Sabah dan Sarawak, Malaysia. Dalam pelaksanaannya CLC berada di bawah koordinasi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) sebagai sekolah Induk. Layanan Pendidikan yang difasilitasi CLC adalah jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). CLC ini bertujuan untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Sabah dan Sarawak, Malaysia yang tidak terjangkau oleh SIKK sebagai sekolah induk karena jarak yang lumayan jauh dan dan daya tampung yang terbatas. Maka dari itu, CLC merupakan kelas jauh dari SIKK.
CLC telah diberikan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) untuk kepentingan pendataan resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Jumlah NPSN yang dimiliki CLC SD ada sebanyak 115 NPSN dan CLC SMP ada sebanyak 45 NPSN. CLC yang miliki NPSN disebut sebagai CLC induk. Pada tahun 2022 lalu, ada 4 NPSN CLC SD yang di hilang kan karna jumlah siswa/i yang relatif sedikit, sehingga tersisa 111 NPSN CLC SD yang aktif dan terpakai saat ini.
CLC juga diberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Kemendikbudristek melalui Direktorat SD dan Direktorat SMP yang sudah memiliki NPSN untuk menunjang pengelolaan CLC. Dana BOS dari Kemendikbudristek disalurkan melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu kemudian ke SIKK sebagai sekolah induk dan akan membagikannya ke CLC-CLC Sabah dan Sarawak.
Pengelolaan pendataan CLC juga menggunakan aplikasi Dapodik sesuai dengan arahan dari Kemendikbudristek. Aplikasi Dapodik CLC menyesuaikan jumlah NPSN CLC.
Berdasarkan data Dapodik per-Desember 2022, jumlah peserta didik CLC SD ada 13.782 peserta didik, CLC SMP ada 5.005 peserta didik. Peserta didik CLC SD dan SMP Sabah dan Sarawak, Malaysia yang sudah terdata di Dapodik juga mendapatkan hak memperoleh Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN). Sehingga, data peserta didik akan terbaca dalam sistem data Kemendikbud dan apabila pindah ke Indonesia, data akan bisa langsung ditarik dari CLC asal di Sabah dan Sarawak.
Editor: