SWARAPUBLIK – Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) pada 25 Januari setiap tahunnya. Hari Gizi Nasional menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang menuju bangsa yang sehat dan berprestasi. Tahun 2024 menjadi tahun ke-64 HGN diperingati, dengan mengusung tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting.”
Makna Tema Hari Gizi Nasional 2024
Mengutip laman resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Yogyakarta, tema ini dipilih karena relevan dengan kondisi gizi masyarakat saat ini, yakni stunting. Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia. Maka dari itu, pemberian gizi dianjurkan dilakukan sedini mungkin, yakni ketika bayi sudah boleh mengonsumsi Makanan Pendamping Asi (MP-ASI).
Gizi yang sangat dianjurkan untuk bayi ialah protein hewani. Karena pada protein hewani terdapat asam amino esensial yang lebih lengkap bagi tubuh dibanding protein nabati. Semakin tinggi kualitas protein yang dikonsumsi, semakin tinggi pula kadar insulin dalam tubuh yang nantinya menjadi mediator pembentukan matriks tulang.
Anak yang mengonsumsi lebih banyak protein hewani berpotensi mengalami pertumbuhan lebih baik dibanding anak yang tidak mengonsumsi protein hewani. Makanan dengan protein hewani dapat diperoleh dari daging sapi, daging ayam, berbagai jenis ikan, hati sapi, telur, dan susu. Diharapkan tema HGN kali ini dapat membantu mengurangi angka stunting di Indonesia.
Angka Stunting di Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman Sehat Negeriku mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2023 lalu. Dimana kasus stunting pada 2021 berada di angka 24,4%, kemudian pada 2022 turun menjadi 21,6%. Di tahun 2024 ini, Jokowi melalui laman yang sama, berharap kasus stunting turun hingga 14%.
Permasalahan stunting memiliki kaitan cukup erat dengan kemiskinan dan tingkat pendidikan. Di daerah dengan angka kemiskinan tinggi, kerap kali ditemukan balita kekurangan gizi karena ketidakmampuan orang tua memberi gizi yang cukup. Lalu minimnya pengetahuan membuat pemberian asupan gizi tidak sesuai kebutuhan. Misalnya, makan dengan nasi dan kerupuk saja.
Stunting tidak hanya menyebabkan anak memiliki tubuh pendek dan berat badan rendah, tetapi juga berakibat pada rendahnya tingkat kecerdasan dan lebih risiko mengidap penyakit kronis. Upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Dengan itu melalui peringatan Hari Gizi Nasional, diharapkan cita-cita tersebut dapat terwujud.** (Mahayuna Gelsha Supriyadi)