SWARAPUBLIK – Sejumlah seni tradisi seperti sisingam dan jajangkungan wayang yang dibawakan oleh sejumlah mahasiswa / mahasiswi, alumni dan sangar seni asuhan tendik Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menjadi pusat perhatian masyarakat dalam milad Car Free Day (CFD) Buabatu ke-12 pada Minggu 10 Desember 2023.
Menurut Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Si., sejak 1968 ISBI Bandung sudah ada di Buahbatu jadi sebagai bagian dari masyarakat buahbatu kami ikut serta berpartisipasi memeriahkan milad CFD Buahbatu ini.
“Selain itu pertunjukan seni tradisi yang dikemas dalam heleran budaya ini juga merupakan rangkaian Dies Natalis ISBI Bandung ke-55,” KataRetno Dwimarwati, kepada wartawan. Minggu 10 Desember 2023.
Retno menjelaskan, ISBI Bandung kali ini membawa pendukung sebanyak 220 orang, ada juga pegawai tendik ISBI Bandung yang memiliki anak asuh yang tadi membawa wayang.
“Kang Budi Dalton, alumni ISBI Bandung juga membawa perkusi Tatalu. Sisingaan juga dari alumni yang memberdayakan daerah Lembang, ada saudara Sukma di sana,” ujarnya.
“Kami ikut berbangga bisa turut membantu dan memeriahkan kegiatan milad CFD buah batu, sekaligus mengenalkan kembali ISBI Bandung kepada masyarakat,” pungkas Retno.
Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor I ISBI Bandung, Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph.D., bahwa CFD di Jalan Buahbatu lumayan panjang, dan ISBI juga berada di Jalan Buahbatu.
Makanya saat milad CFD Buahbatu, ISBI Bandung hadir memberikan kontribusinya.
“Sekalian kami juga menginformasikan kepada masyarakat, ISBI Bandung juga berdiri sudah ada sejak tahun 1968, mungkin banyak masyarakat yang belum tahu juga. Sekalian kami sosialisasikan juga, ISBI Bandung punya seni tradisi dan modern,” kata Indra.
kegiatan ini juga dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ISBI Bandung, yang jatuh pada bulan Oktober lalu.
Disinggung mengenai animo masyarakat terhadap kesenian yang ditampilkan ISBI Bandung di CFD Buahbatu, Indra mengatakan masyarakat senang dengan seni tradisional ada di acara ini.
“Jarang-jarang seni tradisi diikutkan. Mereka juga baru lihat Sisingaan seperti ini. Padahal ini umum, seperti biasa. Tetapi banyak juga yang belum kenal bagaimana sisingaan itu,” ujarnya.
“Sebagai penjaga seni budaya Sunda, kegiatan ini juga mengenalkan seni Sunda ke khalayak umum, terkait sekolah seni dan kesenian di Jabar. Jangan sampai hanya di sekolahan (kampus) kami berkutat tetapi harus disampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Pada acara Helaran ISBI Bandung di CFD Buahbatu, dipertunjukan berbagai kesenian dari mahasiswa yakni Tarian Ketuk Tilu oleh mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan, Angklung Buncis oleh Mahasiswa Angklung Musik Bambu, Rampak Kendang oleh Dharmasiswa,Tataloe Percussion Budi Dalton Group oleh mahasiswa pascasarjana.
Tak hanya itu saja, Alumni ASTI, STSI hingga ISBI Bandung juga ikut memeriahkan helarannya ini seperti Sisingaan oleh Sadulur Group, Pertunjukan Egrang, dan Arak arakan Wayang Helar oleh anak anak dari Wamon Production.***