SWARAPUBLIK – Warga Kampung Mekarsari,Desa Cipicung,Kecamatan Culamega,Kabupaten Tasikmalaya,Sabtu malam (20/8/2023) berbondong bondong menuju lapangan yang ada di kampung tersebut.
Suasana di lapangan itu, tak seperti biasanya. Malam itu rupanya merupakan malam istimewa dan merupakan malam pertama bagi warga disana untuk menyaksikan sebuah suguhan pergelaran seni budaya wayang golek yang samasekali tak pernah dilihatnya secara langsung.
Pergelaran wayang golek yang dilihatnya secara langsung oleh warga Culamega itu,atas selenggara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Barat.
Di pergelarkannya wayang golek oleh Satpol PP Provinsi Jawa Barat tersebut,disamping dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jawa Barat yang jatuh setiap tanggal 19 Agustus,juga dalam rangka sosialisasi Gebyar Gempur Rokok Ilegal melalui gelaran seni budaya wayang golek.
Gebyar Gempur Rokok Ilegal ini,untuk mengedukasi pedagang dan masyarakat umum terkait aturan hukum yang berlaku tentang cukai,risiko yang mengakibatkan hak negara berupa penerimaan negara dari sektor cukai tidak tercapai.
Dan perlu di ketahui,hasil operasi bersama BKCHT ilegal di Kabupaten Tasikmalaya selama tahun 2023 yang berhasil di cegah sebanyak 21.588 batang rokok ilegal,itu menunjukan masih banyaknya sebaran rokok ilegal di daerah ini.
Mengenai dipilihnya tempat penyelenggaraan wayang golek dan sosialisasi Gebyar Gempur Rokok Ilegal di Culamega,Kabupaten Tasikmalaya.Menurut Kepala Satpol PP (Kasatpol PP) Provinsi Jawa Barat,Drs.M.Ade Afriandi,MT,beralasan nampak tilas perjuangan rakyat Jawa Barat,mengingat tempat ini pernah dijadikan kantor gubernur darurat dimasa kepemimpinan Gubernur Jabar yang pertama Gubernur Sewaka.
Kaitan diselenggarakannya wayang golek di Culamega,Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat,Ade Afriandi mendapatkan informasi dari masyarakat dan dari kepala desa,bahwa di wilayah Culamega belum pernah ada pergelaran seni budaya wayang golek.Masyarakat disana tahu seni budaya wayang golek itu hanya mendengar suaranya saja di radio atau melihatnya dari youtube.
“Malahan seorang kades disini sudah yang berusia 33 tahun.Kades yang berusia 33 tahun itu berucap,belum pernah menyaksikan pergelaran wayang golek di kampungnya”, terang Ade Afriandi.
Maka di Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jawa Barat kali ini,kata Ade Afriandi momentum yang baik menyuguhkan seni budaya wayang golek di kampung tersebut.
Juga di Hari Ulang Tahun Jawa Barat yang diperingati setiap tanggal 19 Agustus,Ade Afriandi pun mengingatkan agar warga Jawa Barat jangan hanya mengenal gubernur sekarang saja.Masyarakat Jawa Barat,harus pula mengetahui siapa gubernur pertama dan sudah berapa banyak gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat.
“Sebagai warga Jawa Barat jangan melupakan sejarah,bahwa gubernur pertama pun seperti Gubernur Sewaka ikutpula merintis berdirinya pemerintahan di Jawa Barat”, pungkas Ade Afriandi selaku Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat.(adem).