SWARAPUBLIK – Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Republik Indonesia menggelar Sosialisasi Penutupan Proyek Adlight, Rabu, 8 Mei 2024, di Holiday Inn Bandung.
Perwakilan Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM RI Ardian Marta Kusuma mengatakan Proyek “Memajukan Pasar Lampu Indonesia ke Teknologi Efisien Tinggi” atau Advancing Indonesia’s Lighting Market to High Efficient Technologies/ADLIGHT merupakan kerja sama antara Kementerian ESDM dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Environment Programme (UNEP).
“Proyek tersebut telah disetujui untuk didanai oleh Global Environment Facility (GEF) pada 8 January 2020 silam,” kata dalam konferensi pers Penutupan Proyek Adlight.
Ardian menuturkan proyek ini terdiri dari tiga komponen yakni pertama, dukungan kepada industri lampu lokal untuk mentransformasikan pasar ke arah sistem penerangan lampu yang berkualitas tinggi dan efisiensi energi tinggi.
“kedua, mekanisme regulasi, serta pemantauan pasar, verifikasi, dan penegakan hukum dan ketiga, penerapan model bisnis baru dan peningkatan kesadaran publik dalam rangka meningkatkan penetrasi dan aplikasi teknologi penerangan efisiensi tinggi, tutur Ardian.
Capaian Keberhasilan Proyek ADLIGHT
Dalam perjalanan 4 tahun Proyek ADLIGHT, berbagai capaian telah dirasakan dalam membantu industri LED menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Capaian Pertama.
Penyusunan peta jalan lampu LED dan Survei Pasar bekerjasama dengan Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE dan transformasi bisnis industri melalui pendampingan industri LED nasional dan industri jasa keuangan.
Capaian Kedua
penerbitan KepMen ESDM No.135.K/EK.07/DJE/2022 tentang SKEM dan Label Lampu LED dan KepMen turunannya terkait LSPro dan Lab Pengujian.
Capaian Ketiga
Penetrasi pasar lampu dalam negeri melalui pelaksanaan 25 pilot proyek di Kabupaten/Kota.
Koordinator Komp 3 Amanda Justicia menjelaskan, proyek percontohan tersebut untuk antara lain, alat penerangan jalan di Lombok Barat, Dharmasraya, Palu, Wonosobo, Banjarmasin, Banyuwangi, Donggala, Sigi, Jambi, Sungai Penuh, Sumedang, Bandung, Garut, Klaten, Blitar, Lombok Tengah, Karo, Toba dan Sumba Barat Daya.
“Pasar lampu dalam negeri pada bangunan gedung turut di dorong melalui pilot proyek di gedung Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro di Klaten yang nanti akan memberikan pengalamannya sebagai penerima hibah lampu LED dan peningkatan kapasitas tenaga teknis,” kata Amanda Justicia.
“Selanjutnya Desa Wisata Lombok Barat dan perumahan di Kementrian PUPR yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah,” imbuhnya.
National Project Manager ADLIGHT Nasrullah Salim menambahkan, melalui pendampingan Kementerian ESDM dan Proyek ADLIGHT pada skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam konservasi energi Alat Penerangan Jalan, proyek ADLIGHT berhasil mendukung Kabupaten Dharmasraya menjadi KPBU Unsolicited pertama di Indonesia diikuti oleh Kabupaten Lombok Barat.
“Sinergisitas yang baik antar para stakeholder dalam memperbesar upaya reduksi emisi nasional lewat retrofit sektor pencahayaan selaras dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 Tentang Konservasi Energi,” kata Nasrullah Salim.
Nasrullah Salim menjelaskan, capaian overall proyek dalam penghematan energi dan reduksi emisi CO2 telah terlampaui dari target akhir proyek yaitu penghematan energi di akhir proyek mencapai 86,41 GWh melebihi target sebesar 77,45 GWh dan reduksi CO2 di akhir proyek mencapai 80,96 kTCO2 melebihi target sebesar 62,58 kTCO2.
Hal ini dicapai dari pemberian hibah lampu dan komitmen replikasi kepada penerima hibah Pemerintah Kabupaten/Kota yaitu 21 Kabupaten/Kota untuk sektor alat penerangan jalan (APJ), 5 Bangunan Gedung dan 2 residensial.
Selain itu, proyek ADLIGHT dalam phase akhir dimana secara general proyek ADLIGHT telah dievaluasi baik dalam bentuk audit administrasi dan keuangan oleh independent auditor dengan hasil wajar tanpa pengecualian (WTP) dan terminal evaluation (TE) yang secara umum memberikan penilaian satisfactory (S).
Hal Penting Yang Harus Dilakukan setelah Proyek ADLIGHT Berakhir :
Pertama, exit strategy untuk keberlanjutan terkait dukungan program konservasi energi nasional sistem pencahayaan yaitu, melanjutkan dukungan untuk industri LED nasional yang telah dilakukan oleh Komponen 1 dengan melanjutkan integrasi peta jalan ke dalam rencana kerja stakeholder.
Kemudian memanfaatkan hasil survey pasar sebagai bahan rujukan perencanaan dan strategi perusahaan LED, mengoperasionalisasi aplikasi microsite, dan mengembangkan ekosistem konservasi energi khususnya di bidang keuangan.
Kedua, memperkuat regulasi yang telah dihasilkan oleh Komponen 2 dengan melanjutkan proses penanda-tanganan MOU antara LKPP dengan KESDM sebagai dasar penayangan etalase produk hemat energi pada ekatalok dan ekatalok sektoral KESDM antara Menteri ESDM dengan Kepala LKPP, melakukan peninjauan secara berkala atas kebijakan SKEM yang sudah ada, melanjutkan penyusunan kebijakan SKEM untuk peralatan rumah tangga lainnya, melakukan pengawasan berkala terhadap produk yang telah berlaku wajib SKEM, melanjutkan kegiatan sosialisasi penggunaan lampu LED di pemerintah daerah dan kepada masyarakat.
Ketiga, melanjutkan apa yang sudah dicapai Komponen 3 dalam membantu penetrasi pasar lampu LED melalui replikasi retrofit lampu APJ menggunakan lampu LED di Kota/Kabupaten lainnya di Indonesia, dengan berbagai model pembiayaan, dan melakukan pelatihan pengelolaan limbah lampu dan merkuri di kota-kota penerima hibah.
Diketahui, Kementerian ESDM RI telah memberikan hibah di tiga wilayah di Jawa Barat, yakni Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut sebanyak 100 lampu LED untuk PJU (Penerangan Jalan Umum), sedangkan secara keseluruhan, Kementerian ESDM RI telah memberikan hibah 4.198 unit lampu LED untuk PJU, dan unit lampu LED untuk bangunan gedung.
Hadir dalam Sosialisasi Penutupan Proyek ADLIGHT Perwakilan dari Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM RI Ardian Marta Kusuma, National Project Manager ADLIGHT Nasrullah Salim, Koordinator Komp 1 Yudhiyono Rusdi Susetyo, Koordinator Komp 2 Edi Sartono, dan Koordinator Komp 3 Amanda Justicia.* (Singgih)