SWARAPUBLIK – Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, dimulai dari tanggal 2 hingga 7 Syawal. Ibadah ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan memiliki beragam keutamaan.
Bulan Ramadan telah berlalu, ditandai dengan Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal 1445 H/2024. Setelah itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari berturut-turut dalam bulan Syawal.
Puasa Syawal dimulai pada tanggal 2 Syawal 1445 H atau pada Kamis, 11 April 2024. Ibadah ini mendapatkan keutamaan yang besar, diyakini pahalanya setara dengan berpuasa selama satu tahun.
Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal selama enam hari, sebagaimana dikutip dari buku “Pintar Ibadah” karya Ustaz H. Fatkhur Rahman:
“Nawaitu shauma ghadin min yaumi syawwaalin sunna-tan lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunah karena Allah Ta’ala.
Tata cara puasa Syawal dimulai dengan niat. Puasa selama enam hari dapat dimulai pada tanggal 2 Syawal, segera setelah Hari Raya Idul Fitri. Mengapa tidak dimulai pada tanggal 1 Syawal? Karena umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa pada hari raya, termasuk Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal) dan Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah), serta hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
Penolakan ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari tersebut. Dalam Hadits Ibadah Shalat Sunnah karya Syamsul Rijal Hamid, riwayat lainnya dari Abi Ubaid Maula Azhar RA juga menguatkan larangan tersebut.
Jadi, inilah informasi mengenai niat, tata cara, dan waktu pelaksanaan puasa Syawal 1445 H selama enam hari. Semoga bermanfaat bagi kita semua.