SWARAPUBLIK – Seorang desainer asal Kota Kembang Bandung bernama Aulia Akbar mengisahkan proses kreatif di balik tema pohon hayat yang kini menjadi logo IKN Nusantara. Dijelaskan bahwa referensinya tentang logo yang ia temukan atas proses pengkajian yang cukup panjang.
“Jadi untuk inspirasinya itu dari penelusuran kita tentang kebudayaan kita sendiri, dari Sabang sampai Merauke, yang kita cari. Apa sih yang kita bawa, satu bentuk yang semuanya tuh punya kesamaan berupa kosmologi si pohon hayat. Itu kan berupa pohon kehidupan yang bisa kita temukan,” Pungkas Aulia.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa logo tersebut merupakan penanda keberagaman Indonesia. Tak lupa ia juga merepresentasikan warna bendera kebangsaan Indonesia sebagai satu kesatuan.
“Ini tuh bisa jadi suatu penanda bahwa di atas keberagamaan kita pasti kita bisa bersatu, seperti layaknya bendera Merah Putih kan ya, kita menyebutnya merah dan putih, dan bukan jingga. Tapi itu merupakan hal yang tunggal. Yang satu tapi tunggal. Logo itu belajar banyak dari banyak falsafah ideologi Indonesia, yang mungkin jadi representasi ke depan di tataran kita sendiri dan dunia,” Tutur Aulia.
Makna Pohon Hayat
Dikutip dari Britannica, Pohon Hayat merupakan simbol kehidupan atau tree of life yang memiliki makna yang luas dan umum di berbagai agama, mitologi, dan cerita rakyat.
Konsep pohon hayat adalah ide yang umum ditemui dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Pohon ini kadang-kadang melambangkan sumber kehidupan, kekuatan yang menghubungkan semua makhluk hidup, atau siklus kehidupan dan kematian itu sendiri.
Pohon Hayat juga dikenal dengan sebutan pohon kalpataru. Kalpataru berasal dari kata kalp yang berarti keinginan atau harapan, yaitu pohon yang dapat memenuhi segala keinginan manusia yang menyembahnya.
Kalpataru juga berasal dari kata kalpa yang mengacu pada periode yang sangat panjang dalam dunia, yaitu periode antara penciptaan dan penghancuran dunia, dan taru yang berarti pohon.
Gambar Pohon Hayat terdiri dari lima akar yang melambangkan Pancasila, tujuh batang yang mewakili pulau-pulau besar di Indonesia, dan 17 kembang mekar yang menjadi simbol kemerdekaan yang abadi.
Menurut Jokowi, logo ini memiliki filosofi yang sejalan dengan semangat pembangunan IKN (Indonesia Maju), yaitu untuk memupuk rasa bangga akan jati diri bangsa Indonesia sebagai negara yang besar dan majemuk.
Editor:
Denny Surya