SWARAPUBLIK — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku jika daerah Sumedang punya nilai sejarah dalam kehidupannya.
Hal itu diungkapkan oleh Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil saat melakukan Siaran Keliling Jabar Juara. Hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut,
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa dan ketua Tim PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil.
“Sarling kali ini terbilang spesial, selain edisi Sarling terakhir menjelang masa jabatannya berakhir di awal bulan depan dan Sumedang sangat istimewa di hati,” Kata Kang Emil di
SMAN Situraja, Selasa 2 Agustus 2023.
“Kakek saya KH. Muhidin, dulu sempat ditugaskan untuk menyebarluaskan Agama Islam di Sumedang dan akhirnya mendapat jodoh menikah dengan orang Tanjungkerta, Sumedang. Jadi dari kecil sampai nenek saya meninggal dunia, kalau sholat Idulfitri pasti di Alun-Alun Sumedang. Sampai takdirnya si anak yang suka sholat Idulfitri di Alun-Alun Sumedang ini ketika sudah besar mendesain dan merenovasi Alun-Alun Sumedang seperti saat ini”, imbuhnya.
Sementara itu, terkait berbagai hasil kunjungannya di Sarling kali ini. Kang Emil – menyinggung salah satu aspek kesehatan. Masih ada kasus anemia yang ditemukan. Dimana ujungnya bisa mengarah pada risiko stunting ketika para remaja tersebut nantinya menikah dan punya anak.
“Namun di Sumedang sudah disiapkan inovasi deteksi dininya. Melalui Aplikasi SiNurmi yang terintegrasi di smartwatch. Juga melalui tambahan-tambahan vitamin. Agar remaja-remaja di Sumedang ini bisa tumbuh dewasa dengan sehat. Karena Indonesia sangat butuh anak-anak Sumedang yang produktif dan kompetitif”, sambung Kang Emil.
“Karena di 2045, Indonesia ini akan didominasi usia produktif. Sehingga kita harapkan stuntingnya makin habis, menuju nol”, pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengapresiasi terobosan jajaran Pemda Kabupaten Sumedang dalam penurunan angka _stunting_ dengan melakukan kolaborasi Pentahelix.
“Hari ini saya hadir ingin melihat secara langsung apa yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Sumedang, mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Jabar,” ungkap Atalia
Kegiatan _monitoring_ di Posyandu Melati 1 Situraja merupakan rangkaian agenda Siaran Keliling (Sarling) Jabar.
Pada kesempatan tersebut Atalia juga mengapresiasi upaya percepatan penanganan _stunting_ di Sumedang dengan menerapkan digitalisasi, salah satunya melalui aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Remaja Putri dan Ibu Hamil (Sinurmi).
Sinurmi berada dalam _smartwatch_, gelang pintar yang didatangkan dari China bekerja sama dengan PT. Indosat Tbk.
Aplikasi tersebut akan memantau kesehatan pengguna dengan memonitor sejumlah hal, di antaranya tekanan darah, detak jantung, dan saturasi yang dapat dikontrol 24 jam.
Atalia menuturkan pula bahwa pendampingan yang diberikan Tim PKK dan Satgas di seluruh Jabar bertujuan untuk mempersiapkan mental dan edukasi kesehatan calon pengantin dan calon ibu. Persiapan tersebut penting untuk dilakukan sejak masih muda menuju jenjang pernikahan.
“Karena sekarang sudah menjadi percontohan terkait digitalisasinya, tinggal bagaimana pelaksanaan di lapangan juga harus menjadi yang terbaik sehingga satu masa ada penurunan yang signifikan, _zero new stunting_ ,” kata Atalia.
Sementara itu Kepala bkkbnjawabarat, Fazar Supriadi Sentosa juga menyempatkan langsung memantau pelayanan Program Bangga Kencana yang ada di Sarling Sumedang. Mulai dari BKB, DASHAT, Pelayanan Keluarga Berencana di Puskesmas Situraja (Akseptor Implan 7 orang dan IUD 5 orang), PIK-R dan GenRe, serta Rumah Data Kependudukan di Kampung KB Saati, Desa Sukatali Kec. Situraja yang sudah dibentuk sejak tahun 2021.***
Editor:
Denny Surya