SWARAPUBLIK – BPRS HIK Parahyangan kembali menghadirkan live kajian dalam program Berkah Ramadhan 1.000 Hadiah. Dalam kesempatan kali ini, menghadirkan narasumber Ust Muhammad Hartodi S.Pdi dengan mengangkat tema, Menghidupkan 10 Malam Terakhir di Bulan Ramadhan.
Dalam penjelasannya, Ust Muhammad Hartodi mengatakan, bahwa di 10 hari terakhir merupakan bagian dari hari-hari sebelumnya yang telah dilalui yakni 10 hari pertama dan 10 hari kedua. Menurut dia, 10 terakhir akan menjadi saksi kita nanti bahwa di akhirat nanti, bahwa 10 hari akhir ini kita sedang akan melakukan apa kita akan berbuat apa ini akan menjadi saksi bagi kita bahwa 10 hari akhir ini adalah momentum kita untuk menambah dan menambah kualitas dan kuantitas ibadah kita kepada Allah SWT dan juga ibadah kita terkit dengan hubungan kita dengan sesama manusia dan makhluk-Nya.
“Bahwa suatu ketika Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wa alihi wasallam bersabda di hadits yang disahihkan dan juga diriwayatkan oleh sayidah Aisyah radhiallahu anhu mengatakan bahwa Kana Rasulullah Sallallahu Alaihi W alihi wasallam tatkala ketika masuk di 10 hari terakhir melakukan ahyaul lailu ahyaul Laila. Maksudnya, beliau menghidupkan malam-malam bulan Ramadan di 10 hari terakhir dengan memperbanyak dan membaguskan kualitas ibadah beliau. Kemudian beliau melakukan Wai qadul Wai qadul ahlahu. Artinya, beliau juga membangunkan saudaranya membangunkan seluruh keluarganya untuk apa untuk bersama-sama menjalankan ibadah bertahajud salat hajat salat taubat,” paparnya.
Ia menjelaskan, semua umat islam di dunia juga dunia memiliki kesempatan itu, khususnya di hari 10 terakhir ini. Karena itu ia mengajak untuk sama-sama selalu meningkatkan kualitas ibadah, menambah kualitas ibadah dan juga menambah kuantitas ibadah dengan sungguh-sungguh.
“10 malam pertama beliau sungguh, 10 malam kedua beliau bersungguh-sungguh, di malam 10 terakhir beliau lebih sungguh-sungguh lagi. Beliau juga tidak melakukan hubungan dengan istrinya di 10 malam terakhir kecuali mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah Taala,” katanya.
Inilah, kata dia, bagaimana kesempatan momentum untuk apa untuk berbenah diri karena mungkin sebentar lagi ya kita tidak tahu umur sampai kapan. Ia mencontohkan, banyak orang yang merindukan bagaimana yang Ramadan, tapi Allah tidak mengizinkan karena usianya sudah diambil oleh Allah Taala.
“Ramadan itu ingin mendapatkan Barokah, ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar, tapi ternyata Allah berkata lain. Sebelum Ramadan nyawanya sudah diambil oleh Allah Taala. Maka, kita harus banyak bersyukur. Kenapa? karena di 10 terakhir ini kita masih diberi kesehatan kita masih diberikan mata yang bisa melihat kita masih diberikan telinga yang bisa mendengar kita masih diberikan tang kedua tangan yang bisa melakukankebaikan dan kita juga masih diberikan kedua kaki yang tutup bisa melangkah untuk kebaikan pula para hadirin yang dimuliakan oleh Allah Taala sahabat Haika yang tentu berharap pula di bulan,” lanjutnya lagi.
di akhir tausiyahnya, Ust Muhammad Hartodi juga berharap semoga Ramadan ini kita semua mendapatkan ampunan dari Allah SwT. Dan di bulan Ramadan ini pula kita semua mendapatkan Barokah dari Allah Taala termasuk saat mendapatkan di 10 malam terakhir bulan ramadhan.***