SWARAPUBLIK – Pernahkah kamu mempelajari atau mengalami sesuatu, tapi kesulitan untuk mengingatnya secara rinci? Berapa banyak waktu kamu yang terbuang untuk mencari dokumen atau file yang kamu yang telah disimpan? Jika pernah mengalaminya, kamu membutuhkan second brain atau otak kedua.
Apa itu Second Brain?
Menurut penulis buku “Building a Second Brain”, Thiago Forte melalui lamannya mengatakan second brain atau otak kedua adalah alat penyimpanan atau memori yang berada di luar otak kita. Otak kedua dapat berupa buku catatan fisik atau digital. Bisa dikatakan otak biologis kita adalah first brain, dan buku catatan ialah second brain.
“Our brains are for having ideas, not storing them,” otak biologis kita diciptakan untuk menciptakan ide, bukan untuk menyimpannya. Begitulah kutipan yang disampaikan Thiago Forte. Jadi untuk mengingat informasi lebih efektif, kita perlu mengemasnya dan membuatnya mudah diakses oleh kita di masa depan, yakni dengan otak kedua.
Apa Fungsi Second Brain?
Otak kedua menjadi penyimpanan eksternal dan terpusat untuk menyimpan ide yang kita pikirkan atau memori jangka pendek yang kita alami. Untuk mengurangi beban pada otak biologis, kita dapat menulis informasi ke dalam catatan dan mengulas kembali apa yang perlu kita ingat.
Setiap hari otak kita dibanjiri oleh informasi, dan informasi menjadi landasan mendasar dalam segala hal yang kita lakukan. Namun harus diakui bahwa kita tidak bisa hanya mengandalkan pikiran untuk mengingat segala sesuatu. Menurut penelitian, rata-rata otak manusia hanya dapat mengingat 5-7 item dalam satu waktu. Di sinilah second brain berperan.
Bagaimana Tahapan Membangun Otak Kedua?
Melansir laman Forte Labs, terdapat empat tahap untuk membangun otak kedua, yakni C.O.D.E., Capture, Organize, Distill, dan Express.
- Capture (tangkap): hanya tangkap informasi yang paling penting. Sering kali kita menangkap informasi secara sembarangan. Cobalah untuk memilah informasi: mana yang berguna untuk kehidupan, mana yang berkaitan dengan pekerjaan, lalu pilih informasi yang mendalam, bernilai tinggi, dan berharga.
- Organize (atur): atur agar dapat ditindaklanjuti. Setelah mencatat, kamu perlu mengatur ide-ide tersebut. Buatlah kelompok folder yang berguna sejak awal, agar tidak berceceran dan lebih mudah ditemukan. Namun harus diakui bahwa pendekatan ini memakan waktu dan perhatian, sehingga memerlukan pengorbanan lebih.
- Distill (saring): saring ke intinya. Setelah mencatat ingatan berharga di otak kedua, saring kembali catatan itu menjadi ringkasan yang dapat ditindaklanjuti. Misalnya catatan 5 halaman dikelompokkan lalu diringkas menjadi 3 poin, dengan poin-poin itu kamu dapat lebih cepat mengingat isi dari 5 halaman tersebut.
- Express (ekspresikan): ekspresikan ide dan pengalaman unik. Mengekspresikan ide atau pengetahuan adalah tujuan akhir dari penggunaan second brain. Maksud dari mengekspresikan ialah menindaklanjuti atau menerapkan isi catatan. Express bertujuan mewujudkan ide-ide itu di dunia nyata agat tidak sekadar menjadi catatan yang terlupakan.
Itulah pembahasan mengenai otak kedua. Selain buku fisik, software pendukung yang bisa kamu jadikan second brain diantaranya To Do List, Notion, catatan bawaan ponsel, Microsoft One Note, dan sebagainya. Jadi mulai sekarang kamu bisa menerapkan otak kedua, agar dapat lebih mudah mengingat banyak hal.*** (Mahayuna Gelsha Supriyadi)