SWARAPUBLIK — Tidak kurang dari 150 kecap dari berbagai daerah di Nusantara ditampilkan dalam Pameran Kecap Nusantara “Rasa Lestari” yang digelar di Teater Pengetahuan, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor 13-16 Juni 2023.
Acara tersebut diselenggarakan Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadajaran berkolaborasi dengan Parti Gastronomi serta didukung penuh Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi.
Pameran ini memberikan pengalaman kepada pengunjung untuk menjelajahi kecap yang juga menjadi warisan budaya milik Indonesia. Selain pameran produk kecap, kegiatan ini juga menampilkan arsip atau dokumen mengenai kecap dari masa kolonial, kecap tasting, pemutaran film dokumenter, talkshow, serta demo masak.
“Ini adalah sebuah misi untuk melestarikan rasa yang ada di Indonesia melaui kecap,” kata Ketua Panitia yang juga Dosen Antropologi FISIP Unpad Hardian Eko Nurseto, M.Si.
Dikatakan dosen yang akrab disapa Seto tersebut, belum banyak masyarakat yang menyadari adanya keberagaraman kecap dari berbagai daerah. Tim pun mencoba mendokumentasikan dan menelusuri sejarahnya.
“Di pameran kali ini kita juga menelusuri sejarah dari kecap manis, dari penelusuran dokumen Belanda sampai ke 1898,” ungkap Seto.
Untuk kecap testing, pengunjung dapat mencoba sekitar 10 kecap berbeda yang ditampilkan. Pengunjung pun dapat melihat perbedaan konsistensi, warna, serta rasa dari masing-masing kecap. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat artefak seputar kecap dari tahun 1930 hingga 1988.
“Buat Antropologi, kecap ini bisa bercerita tentang banyak hal dan saya mencoba mewujudkannya di sini,” ujar Seto.
Sementara itu, Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Mohamad Fahmi, S.E., M.T., Ph.D. mengatakan bahwa pameran tersebut juga sebuah upaya untuk mengaktifkan Teater Pengetahuan. Fahmi meyakini bahwa setiap aspek keimuan jika ditampilkan secara menarik dapat membuat orang tertarik untuk mengakses.
“Teater Pengetahuan itu kan sebetulnya niatannya adalah ingin mendokumentasikan seluruh knowledge yang dimiliki oleh umumnya bangsa Indonesia atau khususnya adalah sivitas akademika Unpad. Nanti bisa kita sebarluaskan dan dinikmati oleh kalangan umum sehingga memang pengemasannya itu lebih popular,” ujar Fahmi.
Fahmi pun berharap acara ini akan membawa inspirasi bagi dosen lain untuk mewujudkan acara serupa. Ia yakin bahwa setiap keilmuan di Unpad memiliki cerita yang bisa disampaikan ke masyarakat.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti. Dikatakan Rektor, Unpad terus berkomitmen untuk menerapkan ilmu pengetahuan. Berbagai bidang ilmu yang ada di Unpad memliki hal menarik yang dapat disampaikan pada masyarakat.
“Unpad selain punya tempat atau sebagai gudang ilmu kami ingin sekali juga mendiseminasikan, menyebarluaskan pengetahuan itu bagi masyarakat luas,” kata Rektor.
Menurut Rektor, masyarakat membutuhkan pengetahuan yang kemasannya disusun sesuai dengan karakter masyarakat. Pameran ini pun memanfaatkan teknologi digital sehingga acara dikemas dengan menarik. Rektor pun berharap acara ini dapat didokumentasikan, diputar kembali, dan diperkaya.
“Mari kita buat Unpad menjadi institusi yang betul-betul punya pengetahuan yang kaya dan mudah dinikmati,” pungkasnya. ***
Editor:
Denny Surya