MADANIA – Penyembelihan qurban dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan niat qurban dapat dibaca dalam hati maupun dilafalkan. Idul Adha merupakan salah satu hari raya penting dalam agama Islam yang juga bertepatan dengan momentum pelaksanaan qurban.
Dalam pelaksanaannya, qurban dilakukan dengan cara menyembelih binatang tertentu yang telah ditetapkan, seperti sapi, kambing, atau domba. Penyembelihan ini dilakukan sebagai bagian dari ibadah qurban dan memiliki makna kebersamaan, pengorbanan, serta solidaritas sosial.
Waktu pelaksanaan penyembelihan qurban berlangsung selama 4 hari, dimulai sejak tanggal 10 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriyah. Pada hari-hari tersebut, umat Islam di seluruh dunia mempersiapkan dan melaksanakan qurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan juga sebagai bagian dari perayaan Idul Adha.
Melalui qurban, umat Islam diingatkan akan pentingnya rasa syukur, kesederhanaan, dan berbagi dengan sesama. Daging hasil qurban biasanya dibagikan kepada yang membutuhkan, baik kepada fakir miskin, yatim piatu, maupun mereka yang kurang mampu.
Dalam buku Fiqh Ibadah susunan Zaenal Abidin, secara bahasa qurban berasal dari bahasa Arab udhiyah yang artinya menyembelih hewan pada pagi hari. Dari segi istilah, qurban artinya beribadah kepada Allah dengan cara menyembelih hewan tertentu saat Idul Adha dan Hari Tasyrik.
Perintah qurban termaktub dalam surat Al Kautsar ayat 2 yang berbunyi,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah,”
Niat Qurban untuk Diri Sendiri
Mengutip dari buku Panduan Qurban dari Mengupas Tuntas Seputar Fiqh Qurban oleh Ammi Nur Baits, berikut bunyi bacaan niat qurban untuk diri sendiri.
نويت أن أاضحي للهِ تَعَالى
Arab latin: Nawaitu An Udhahhi Lillaahi Ta’ala
Artinya: “Saya niat berkurban karena Allah Ta’ala,”
Ketika seseorang sudah memiliki hewan qurban, pada saat itu ia boleh berniat qurban. Nantinya, ketika menyembelih tidak perlu mengulang niat lagi, cukup dengan membaca basmalah, takbir, sholawat, dan doa menyembelih qurban.
Berikut bunyi bacaan doa menyembelih kurban yang dinukil dari Kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili, dikutip dari Wakalahmu.com
وجهت وجهي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِن صَلاتِي ونسكي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. بِسْمِ اللهِ الرّحمنِ الرَّحِيمِ. اللهم صل على سيدنا محمدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا محمد. الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد. اللهُم هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ اللهم تقبل مني مِنْ فَلَان كَمَا تَقَبلْتَ مِنْ إِبْرَاهِيمَ خَلِيْلكَ.
Artinya: “Aku menghadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukanNya, dan aku termasuk golongan orang muslimin.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, hanya bagi Allah segala puji. Ya Allah, hewan ini adalah nikmat dari-Mu, dan melalui hewan ini pula mendekatkan diri kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dariku/dari fulan (sebut nama orang yang berqurban), sebagaimana Engkau menerima dari Nabi Ibrahim, kekasih-Mu,”
Editor:
Denny Surya