SWARAPUBLIK — Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nurhayati Effendi berharap penanganan stunting di Garut bisa dilakukan di berbagai tingkatan wilayah. Bahkan, sangat penting bisa dilakukan mulai rukun tetangga (RT).
Nurhayati mengungkapkan hal itu saat bertemu ratusan warga di Kampung Cipondok, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu 26 Agustus 2023. Anggota DPR RI asal daerah pemilihan Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya ini hadir dalam rangka Promosi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus yang diprakarsai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat.
Menurutnya, penurunan kasus stunting di Garut sudah berjalan cukup baik. Dia optimistis Kabupaten Garut mampu memenuhi target penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
“Selama ini saya terus melakukan sosialisasi pencegahan stunting setiap kali turun ke masyarakat. Pada saat turun inilah saya selalu menyarankan masyarakat agar penanganan stunting mulai dari tingkat RT,” katanya, Jumat 26 Agustus 2023.
Penanganan di tingkat RT sangat penting karena cakupan wilayahnya memungkinkan untuk bisa mengidentifikasi secara langsung. Sejauh ini, kasus di tingkat RT hanya satu sampai dua kasus. Dengan begitu, mudah untuk dilakukan penanganan oleh petugas.
“Jadi saya mau mereka bekerja sama, rembukan, gotong-royong, dalam menangani anak-anak stunting ini. Saya rasa kalau setiap RT mau menjalankan seperti ini, anak stunting ini bukan tidak mungkin zero stunting ini akan bisa tercapai. Bukan hanya keinginan, tapi bisa terlaksana dengan baik,” tandas Nurhayati.
Nurhayati berencana mengembangkan pilot project penanganan kasus stunting di tingkat RT. Jika berhasil, maka model serupa bisa dilakukan di tempat lain. (***)
Editor:
Denny Surya