Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin menegaskan meski dengan segala keterbatasan yang ada, namun perempuan mampu membuktikan bahwa mereka memiki andil besar dalam penguatan ekonomi kerakyatan yang mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Hal ini, ungkap Nurul, berdasarkan dari data BPS tahun 2021 yang menyatakan
bahwa perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM yang ada di Indonesia.
“Atau dengan kata lain, sekitar 37 juta UMKM yang ada dikelola oleh perempuan dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar USD 135 miliar,” kata Nurul dalam kegiatan Kohati Level Up bertajuk “Women Leadership And Entrepreneurship” di Gedung DPRD Jabar. Jumat 16 Juni 2023.
Proyekai dari nilai tersebut , tegas Nurul, menjadi bukti bahwa perempuan di Indonesia memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya berharap para pelaku UMKM perempuan ini kedepan dapat terus mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi, misalnya dengan pemanfaatan teknologi digital yang terus berkembang saat ini” kata Nurul.
Nurul mengungkapkan saat di tengah ketidakpastian perekonomian akibat pandemi, pengusaha perempuan di sektor UMKM tetap menunjukkan ketangguhannya.
“Berdasarkan hasil riset United Nations Development Programme (UNDP) tentang dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia menemukan, usaha yang dikelola perempuan lebih mampu bertahan dibandingkan laki-laki,” ujar Nurul.
“Ketangguhan ini ditunjukkan melalui adaptasi UMKM perempuan yang memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana distribusi utama,” imbuhnya.
Seperti diketahui berdasarkan data dari kementerian perdagangan di tingkat usaha mikro, tercatat 52 persen dari 64 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Sedangkan untuk tingkat usaha kecil, 56 persen dari 193 ribu pemilik usaha kecil adalah perempuan. Dan untuk usaha menengah, 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usaha adalah perempuan.***
Editor:
Denny Surya