SWARAPUBLIK – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya memaksimalkan penataan pedagang kaki lima (PKL). Saat ini kawasan yang jadi prioritas antara lain Basemen Alun-alun, Tegalega, dan juga kawasan Gelap Nyawang.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menyebut, penataan di ketiga wilayah tadi masih terus berlanjut.
Adapun perkembangannya, untuk di kawasan Basemen Alun-alun, Atet menjelaskan, sudah mencapai 90 persen. Saat ini, fasilitas dan instalasi penunjang di kawasan tersebut sedang dimaksimalkan.
“Sekarang sedang fokus memasang elektrikal, diberi kipas angin, penerangannya diperbaiki, progressnya sudah 90 persen untuk di Basemen Alun-alun,” ujar Atet di Balai Kota, Selasa 14 November 2023.
Sedangkan untuk kawasan Tegallega, Atet menyebut seluruh prosesnya sudah berjalan. Sekitar 270 PKL di wilayah barat dan sekitar 235 PKL di wilayah timur kawasan Tegalega sudah dipindahkan ke area dalam.
Atet juga menyebut, nantinya para PKL di Tegalega akan ditata sesuai segmen produk yang mereka jual. Secara garis besar, ada dua segmen yaitu segmen kuliner dan non kuliner.
“Nanti akan ada tenda komunal. Jadi untuk PKL kuliner, ada tenda yang bisa digunakan pembeli secara bersama-sama,” ujarnya
Sedangkan untuk penataan PKL di kawasan Gelap Nyawang, Atet menyebut saat ini Pemkot Bandung masih menunggu kepastian pihak yang membantu penataan kawasan ini. Adapun penataan PKL di kawasan diprediksi rampung pada 2024.
“Masih perlu dipastikan (pengelola penataan PKL Gelap Nyawang). Kalau sudah fix, nanti kita akan bahas mengenai konsepnya,” tutur Atet. (ray)**
Editor:
Denny Surya