SWARAPUBLIK–Di balik ancaman yang kian membuncah, peluang profesi jurnalis di era digital sejatinya kian terbuka luas, dan berpeluang besar untuk lebih berkreasi. Beragam platform yang tumbuh subur di jagat maya merupakan salah satu ranah kerja yang tak akan ada habisnya.
Tinggal persoalannya bagaimana para jurnalis mengubah tantangan menjadi peluang, dan mengubah ancaman menjadi kesempatan. Setidaknya itulah substansi yang dipaparkan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr. Encep Dulwahab, M.I.Kom saat membuka seminar jurnalistik yang digelar Prodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik pada Selasa (17/10/2023).
Seminar bertajuk “Prospek Profesi Jurnalis di Era Digital” yang berlangsung di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini menyuguhkan pandangan mendalam tentang dunia jurnalistik yang dinamis di tengah laju cepatnya perubahan media digital.
Dalam sambutannya, Ketua Konsentrasi Ilmu Jurnalistik, Abdul Azis Maarif, M.Si, “Seminar ini menjadi bagian dari ikhtiar kita dalam rangka mempersiapkan lulusan yang siap dengan situasi dan kondisi di lapangan,” jelasnya.
Pilihan Tepat
Dalam seminar yang dihadiri Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Dr. H. Enjang Muhaemin, M.Ag dan sekitar 200 mahasiswa ini ini mengundang narasumber praktisi media yang juga dosen Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung, Dr. H. Dono Darsono, S.S, M.Ag. Dalam kesempatan tersebut, Dono menyampaikan kajiannya secara panjang lebar, dan juga membeberkan hasil survei terkait minat memilih jurusan mahasiswa jurnalistik UIN Bandung.
Menurutnya, hasil survey menunjukkan 40% mahasiswa dengan tekad bulat memilih jurusan jurnalistik, 25% mengakui terpaksa, dan 35% mengakui salah memilih jurusan.
Dono memberikan semangat kepada mahasiswa, bahwasanya dunia jurnalistik bukanlah pilihan yang sia-sia. Profesi ini, katanya, memikat hati dengan potensi karir yang mencerahkan.
Dia membagi prospek profesi jurnalis di era digital menjadi dua aspek penting. “Pertama, jurnalistik sebagai disiplin ilmu membuka pintu menuju karier sebagai dosen, peneliti, atau pengamat,” ungkap Dono. Kedua, sebagai bidang keahlian, lulusan jurusan ini dapat menjadi wartawan, konsultan media, atau bahkan politisi.
Karir Lulusan Jurnalistik
Dono juga mengupas empat profesi jurnalistik yang bersinar di era digital. Selain menjadi jurnalis atau wartawan, ada juga bidang produksi kreatif yang memikat, melibatkan desain, perencanaan, dan pelaksanaan program kemediaan.
Tak ketinggalan, juga dapat memosisikan sebagai penulis konten atau content writer. Posisi ini memiliki peran strategis dalam mempererat hubungan antara pembaca dan merek, terutama dalam era platform digital yang terus berkembang.
Posisi sebagai para penulis naskah atau script writer juga tak kalah penting. Perannya bertanggung jawab mengemas alur cerita, karakter, dialog, dan monolog dalam dunia film.
Terakhir, posisi sebagai peneliti dan analis media yang menjadi pilar vital dalam memahami dinamika berbagai jenis media yang sangat besar memberikan sumbangsih berarti bagi industri media.***
Editor:
Abdul Hadi