SWARAPUBLIK — Meski tahun politik tinggal hitungan bulan kedepan namun tidak semua kegiatan selalu dikaitkan dengan agenda politik, seperti penyembelihan hewan qurban saat Hari Raya Idul Adha. Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota DPR RI Hj. Itje Siti Dewi Kuraesin, S.Sos., M.M,
Itje, panggilan akrab mantan anggota DPRD Jabar ini, tidak sependapat jika ibadah kurban yang dilakukan politisi melulu dikaitkan dengan kegiatan politik.
“Jangan disangkutpautkan ya. Sejak sebelum jadi politisi pun insyaaAllah sudah berkurban. Berbagi itu menyenangkan,” kata
Itje.
Menurut penilaian bendahara Partai Golkar Jabar ini berkurban adalah wujud dari hablumminallah sekaligus hablumminannas. Qurban ujarnya, adalah bentuk ketaatan terhadap Allah SWT serta berempati terhadap sesama.
“Ini ibadah yang vertikal karena ketaatan kita terhadap perintah Allah dan sekaligus juga horizontal, berupa hubungan kita ke sesama mahluk,” kata Itje.
Itje menuturkan jika biasanya selalu hadir di beberapa lokasi tempat penyembelihan, namun saat ini karena tengah mendapat amanat sebagai Pengawas Haji di Tanah Suci Mekah jadi tidak bisa langsung hadir ke lokasi penyembelilahan yakni di Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang, pada hari Idul Adha, Kamis (29/6).
“Ya niatkan kan ga selalu harus di dekat hewan yang disembelih. InsyaaAllah jika ikhlas niat karena Allah, pahala berkurban akan kita dapatkan,” kata istri dari politisi Partai Golkar Lili Asdjudiredja ini.
“Alhamdulillah tahun ini bisa kembali berkurban, seperti juga halnya tahun-tahun sebelumnya. Ada 18 ekor sapi dan 3 ekor domba yang disembelih di kantor DPD Partai Golkar, rumah tokoh masyarakat, yayasan serta sejumlah masjid,” jelas anggota Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan ini.
Kegiatan ini, menurut Itje, sudah menjadi kalender rutin dirinya setiap Hari Idul Adha. “Seluruh sapi dan domba disembelih di Kab. Subang, Majalengka dan Sumedang, untuk kemudian dagingnya dibagikan kepada mereka yang berhak,” pungkasnya.***