SWARAPUBLIK – Sejumlah agenda menjadi bahasan dalam pertemuan Rektor
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum beserta jajaran, dengan Dewan Penyantun ISBI Bandung pada Senin 30 Oktober 2023.
Menurut Erry Riyana Hardjapamekas selaku Dewan Penyantun ISBI Bandung mengatakan program yang sudah disusun oleh Rektor ISBI Bandung beserta jajarannya sudah baik, tinggal pendalaman dan rencana aksi yang harus disusun lebih rinci nantinya.
“Saya pikir sudah sesuai dengan apa yang diimpikan oleh Ibu Rektor dan jajaran stakeholder yang lain,” Kata Erry kepada wartawan di Gedung Rektorat ISBI Bandung, Jalan Buah Batu Bandung. Senin 30 Oktober 2023.
Disinggung dengan progres pembangunan
kampus baru ISBI Bandung di lahan seluas 8,6 Hektar di Cikamuning, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Dimana lahan tersebut merupakan merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Erry menegaskan bahwa salah satu Dewan Penyantun ISBI Bandung adalah Gubernur Jawa Barat (Exoficio) dan Wali Kota Bandung (Exoficio).
“Sekurang-kurang Gubernur pasti bisa membantu bagaimana menyelesaikan masalahnya,” tegas komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003—2007 ini.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati menuturkan rapat bersama Dewan Penyantun ini ini baru pertama terlaksana secara keseluruhan. Dimana dalam rapat ini kami memaparkan apa saja program yang sudah, sedang dan akan dibuat kedepannya.
“Tentunya kan harus ada sosialisasi keinginan ISBI Bandung apa. Tapi tadi setelah saya paparan apa yang menjadi keinginan dari kami sejalan dengan apa yang jadi keinginan dari Dewan Penyantun, jadi bisa dikatakan sama,” kata Retno.
Retno menuturkan ISBI Bandung telah memulai persiapan perubahan status dari Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dengan menguatkan diri ISBI Bandung menjadi Agen Pemajuan Kebudayaan melalui program ISBI Bandung saampar Jabar, sa Nusantara, ngajomantara.
“ISBI Bandung saampar Jabar, sa Nusantara, ngajomantara ini merupakan
implementasi RIP ISBI Bandung tahun 2015-2039,” tegas Retno.
Retno menambahkan, tentunya pertemuan dengan Dewan Penyantun ISBI Bandung ini merupakan sebuah peristiwa yang luar biasa dan menjadi sebuah langkah yang baik untuk mengimplementasikan kemajuan kebudayaan sunda di Jawa Barat.
“Sebuah hal yang luar biasa, dimana kami bisa menyamakan persepsi untuk membangun ISBI Bandung, menguatkan kemajuan kebudayaan sunda di Jabar,” pungkasnya.***