SWARAPUBLIK – Pola makan sehat pastinya harus diterapkan oleh masing-masing individu. Banyaknya pembahasan tentang fakta dan mitos pola makan sehat yang masih orang lain keliru kebenarannya.
Pola makan yang sehat itu berarti mencakup semua gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.
Dilansir dari ANTARA menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jika seseorang melebihi dengan kebutuhan dirinya sendiri, akan berisiko terkena penyakit yang meyerang.
Seperti jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, arthritis, batu empedu, dan penyakit lainnya yang akan menyerang.
Dokter gizi Putri Sakti Dwi Permanasari, menyebutkan gizi seimbang sangat penting dalam menerapkan pola hidup yang sehat.
“Gizi seimbang menjadi hal paling penting dalam menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, selain karbohidrat sebagai sumber energi utama, tubuh juga membutuhkan sumber zat pembangun dan pengatur lainnya yang bisa didapat dari protein nabati dan hewani,” ucap dokter Putri.
Ia juga menamabahkan bahwa keduanya mengandung lemak yang penting bagi tubuh asalkan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan.
Berikut lima fakta dan mitos seputar makan sehat berdasarkan saran dari dokter gizi.
1. Makan Malam akan Membuat Berat Badan Naik (MITOS)
Makan malam akan membuat berat badan naik itu ternyata adalah mitos. Karena pada faktasnya ketika makan yang dikonsumsi dalam sehari tetap sesuai kebutuhan kalori per orang tidak akan menambah berat badan.
Seseorang yang sedang menurunkan berat badan disarankan untuk makan malam 2 sampai 3 jam sebelum waktu tidur untuk menghindari risiko asam lambung naik.
Namun, ketika lapar di malam hari, dii sarankan untuk hanya memakan cemilan seperti buah-buahan yang mengandung zat antioksidan.
2. Mindful eating lebih baik dibandingkan mengurangi porsi makan (FAKTA)
Ketika kita ingin menurunkan berat badan, namun dengan cara tidak makan sama sekali justru hal tersebut akan memperburuk kesehatan.
Disarankan lebih baik, terapkan mindful eating karena tidak ada makanan yang terlalu baik maupun jahat.
“Mindful didasarkan pada kesadaran penuh seseorang saat makan. Misalnya, memperhatikan apa saja yang dimakan, besarnya porsi makanan, mengetahui kapan saat lapar dan saat kenyang,” jelas Putri.
3. Mengikuti Pola Makan Sehat Berdasarkan Suatu Tren di Media Sosial (MITOS)
Sebelum melaksanakan diet lebih baik adanya pakar atau konsultasi terlebih dahulu dengan yang sudah ahli di bidangnya. Karena diet itu bukan proses yang main-main.
Biasanya, dokter gizi atau ahli gizi dapat mengatur pola diet berdasarkan kondisi tubuh pasien agar kebutuhan makronutrien, seperti vitamin dan mineral tetap dapat terpenuhi.
4. Olahraga tetap penting untuk mengurangi berat badan (FAKTA)
Selaku dokter dibidangnya, Putri menganjurkan untuk melakukan olahraga secara rutin minimal 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang.
Seperti jalan cepat, renang, atau jogging. Untuk penguatan otot, lakukan olahraga seperti push up, plank, dan sit up.
5. Boleh Makan apa Saja Saat ‘Jendela Makan’ Ketika Jalani Intermittent Fasting (Mitos)
Jendela makan saat intermittent fasting adalah waktu untuk memenuhi segala kebutuhan tubuh secara seimbang. Hal terpenting yang dilakukan bukan hanya dapat makan apa saja, tetapi pemenuhan asupan karbohidrat, protein dan lemak, serta vitamin mineral dengan komposisi seimbang yang dibutuhkan tubuh pada waktu jendela makan.*** (Dita Mardiana).