SWARAPUBLIK – Tiga orang di Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, dilaporkan meninggal dunia usai keracunan ikan buntal, Pada Selasa 5 Maret lalu.
Dilansir dari KompasTv, Korban meninggal dunia akibat keracunan ini adalah Lenny Latuperissa (28), Keisya Berhitu (5) dan Chrismen Berhitu (2).
Menurut keterangan saksi Steven Berhitu yang merupakan suami sekaligus ayah korban, sekitar pukul 08.30 WIT saksi bersama istri dan anak-anaknya saat itu sedang berada di rumah.
“Saksi saat itu menggoreng ikan untuk dimakan korban sebelum ke sungai,” pungkas Kapolsek.
Karena terburu-buru hendak pergi ke sungai, korban Lenny bersama kedua anaknya mengonsumsi ikan buntal khususnya pada bagian telurnya yang telah digoreng sejak semalam.
Kemudian pada pukul 08.50 WIT, almarhumah bersama anaknya Keisya dan Frans Berhitu pergi ke sungai. Sementara itu, Chrismen Berhitu, yang menjadi korban, tinggal bersama seorang saksi di rumah. Beberapa saat kemudian, Chrismen mengungkapkan keluhannya kepada ayahnya bahwa tubuhnya tiba-tiba terasa lemas. Namun, sang saksi menganggap hal tersebut sebagai masalah yang umum.
Pada pukul 09.40 WIT, seorang warga bernama Mimi kemudian membawa pulang Lenny dari sungai karena sudah dalam kondisi lemas.
“Istri saksi sempat menyuruh suaminya saksi Steven untuk segera membawa mereka ke rumah sakit karena selain merasa lemas, mulut dan kerongkongan juga terasa sakit,” tutur Kapolsek Yopy.
Sehingga sejumlah warga turut membantu mengevakuasi ketiga korban ke RSUD Saparua pada pukul 10:00 WIT. Sayangnya nyawa mereka tidak tertolong dan meninggal dunia sekitar pukul 12:00 WIT.
Adapun, Suami korban telah ikhlas menerima kejadian kematian istri dan kedua anaknya sebagai musibah dan memilih untuk tidak melakukan otopsi.
Lantas apa bahaya konsumsi ikan buntal?
Hal yang Harus diperhatikan sebelum konsumsi Ikan Buntal
1. Mengandung Senyawa Racun Mematikan
Hal pertama tentang ikan buntal adalah keberadaan racun di dalamnya. Ikan buntal mengandung tetrodotoksin, zat beracun yang dapat merusak sistem saraf dan bersifat sangat mematikan. Bahkan, tingkat kefatalan racun ini diketahui melebihi sianida.
Sejumlah 1–4 miligram racun tetrodotoksin murni saja sudah dapat mengakibatkan kematian pada manusia. Keracunan akibat ikan buntal dapat menunjukkan gejala seperti mati rasa di mulut, mual, dan muntah.
Di Jepang, beberapa kasus keracunan makanan tercatat berasal dari konsumsi ikan buntal. Beberapa di antaranya bahkan berakhir dengan kematian.
2. Perlu dibersihkan secara teliti sebelum dikonsumsi
Tetrodotoksin adalah senyawa zat beracun yang terdapat di dalam hati, kelenjar kelamin, serta kulit ikan buntal. Untuk memastikan keamanan konsumsinya, bagian-bagian tubuh yang mengandung racun perlu dihilangkan dengan metode khusus agar dagingnya tidak terkontaminasi.
Karena alasan ini, disarankan untuk tidak mengonsumsi ikan ini di rumah. Ikan tersebut sebaiknya hanya disajikan di restoran khusus yang dikelola oleh koki berpengalaman dalam mengolah ikan beracun tersebut
3. Racun yang tidak hilang meski dimasak
Senyawa Racun tetrodotoksin yang ada di dalamnya tetap bertahan meskipun ikan tersebut dimasak atau dibekukan. Jika tidak diolah dengan cermat, racun dari bagian tubuh ikan buntal dapat menyebar dan meresap ke dalam dagingnya.
Oleh karena itu, diperlukan keahlian dari seorang koki atau ahli masak yang terlatih untuk membersihkan dan memproses ikan tersebut sehingga dapat dihidangkan dengan aman untuk dikonsumsi.