SWARAPUBLIK – Bagi para penggemar animasi Nickelodeon “Avatar: The Last Airbender”, tahun 2024 membawa angin segar dengan hadirnya adaptasi live action yang ditayangkan di Netflix. Serial ini membawa kembali kisah Aang, sang Avatar yang terbangun setelah 100 tahun dan harus menguasai keempat elemen untuk menghentikan dominasi Api Bangsa.
Visual yang Memukau dan Penyesuaian Cerita yang Apik
Visualisasi dunia Avatar dihidupkan dengan detail yang memukau. Arsitektur tiap negara dan berbagai makhluk fantastis digambarkan dengan indah, membawa penonton ke dalam dunia yang penuh warna dan magis.
Meskipun ada beberapa penyesuaian cerita untuk menyesuaikan durasi, keseluruhan kisah originalnya tetap tersampaikan dengan baik. Momen-momen penting dari versi animasi masih ada, dan beberapa chapter diubah dengan cara yang menarik. Penampilan karakter dari Book 2 yang dimunculkan lebih awal memberikan kejutan dan rasa penasaran bagi para penggemar.
Perbedaan Ras yang Lebih Kentara dan Koreografi Pertarungan yang Menawan
Serial ini menghadirkan perbedaan ras antar negara dengan lebih jelas. Kyoshi yang terinspirasi dari Jepang, Kuil Udara yang bernuansa Tibet, dan Omashu yang merepresentasikan Asia Selatan, memberikan nuansa budaya yang kaya.
Koreografi pertarungan elemen ditampilkan dengan apik, memadukan efek visual dan gerakan yang dinamis. Meskipun ada beberapa momen slow-motion yang terasa kurang pas, secara keseluruhan pertarungannya terasa seru dan penuh energi.
Akting yang Memukau dan Emosi yang Lebih Dalam
Akting para pemain patut diacungi jempol, terutama Paul Sun-Hyung Lee sebagai Paman Iroh yang mampu menghidupkan karakter ikonik ini dengan sempurna. Berkat akting yang mumpuni, beberapa adegan terasa lebih emosional dibandingkan versi animasi, terutama saat momen Gyatso.
Beberapa Kekurangan yang Terlewatkan
Meskipun banyak hal positif, ada beberapa kekurangan yang perlu disorot. Di beberapa episode, tensi cerita terasa menurun, meskipun kembali naik di episode-episode selanjutnya. Hilangnya beberapa “side mission” yang ada di versi animasi membuat dinamika karakter utama terasa kurang kuat.
Penampilan fisik beberapa pemain yang berbeda dari versi animasi juga sempat membuat kaget dan terasa seperti karakter baru.
“Avatar: The Last Airbender” versi live action adalah adaptasi yang menyenangkan dan penuh nostalgia. Penyesuaian cerita yang apik, visual yang memukau, dan akting yang mumpuni menjadikan serial ini tontonan yang wajib untuk disaksikan.