SWARAPUBLIK – Kegiatan Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H dengan tema ‘Bersarung’, seluruh civitas academica ISBI Bandung menggenakan sarung dari berbagai daerah. Di samping itu juga ada ‘Gorokan Rantang’.
“Bersarung, bersilaturahmi sambil ngariung, merupakan penguatan tali persaudaraan. Dengan bersilaturahmi semoga dapat menambah rizki dan menambah panjang umur,” kata Retno. Rabu 16 April 2024
Menurutnya bersarung dalam kebudayaan kita, merupakan langkah untuk menguatkan identitas kolektif, selain sarung sebagai pelindung tubuh dan alat komunikasi.
“Di Indonesia, hal ini terlihat dari motif yang memiliki makna khusus termasuk aturan penggunaannya,” kata Retno.
Sedangkan bagi orang muslim sarung adalah busana formal para ulama, santri dan tokoh penting keagamaan.
“Motif sarung bagi laki-laki biasanya geometris sedang untuk perempuan sarung batik.
Di NTT sarung atau tenun ikat dijadikan pakaian resmi ASN setiap hari Selasa dan Jum’at.”
“Di daerah lain, masyarakat yang menggunakan sarung adalah Betawi, Jawa, Sunda, Madura, Bugis- Makassar, Tajong Samarinda dan tenun gedokan, sarung Ulos dari Sumatra Utara dan sarung poleng Bali,” kata Retno.
“Bahkan mulai tanggal 3 Maret 2019 dijadikan Hari Sarung Nasional,” imbuhnya.
Dengan cara tersebut menguatkan ISBI Bandung sebagai agen pemajuan kebudayaan.
Pada tahun sebelumnya kagiatan serupa mengusung tema ‘Kolaborantang’ sebagai bentuk tradisi ‘nganteuran’, berbagi pada setiap munggahan dan lebaran di masyarakat. Dijadikan bentuk kegotongroyongan dan tahun ini tetap dipertahankan.
“Ini untuk menguatkan rasa empati dan rereongan dalam meringankan beban secara bersama, akur jeung dulur. Tahun ini ditambah dengan penguatan budaya dengan mengenalkan gastronomi atau kuliner di 27 kabupaten kota yang ada di Jawa Barat,” kata Retno.
Dalam kegiatan ini juga ada kegiatan ‘Kolaborasi Gift’ bentuk kerukunan keluarga besar ISBI Bandung, berpartisipasi saling berbagi satu sama lain. Dengan berkontribusi memberikan hadiah, baik satu, dua, tiga, sepuluh bahkan 15 buah hadiah dari individu maupun unit untuk memeriahkan acara ini.
“Saya atas nama pribadi, keluarga serta pimpinan ISBI Bandung mengucapkan Selamat hari Raya Idul Fitri 1445 H. Mohon maaf lahir dan batin, atas kesalahan dan kekhilafan baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga kita semua kembali fitrah dan meningkatkan ketaqwaan hingga termasuk golongan orang-orang Muttaqin.”
“Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, menerima segala amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita. Dan mempertemukan kita kembali dengan Bulan Ramadhan berikutnya,” pungkas Rektor ISBI Bandung. ***